Investor Mulai Lirik Bisnis Bioskop di Indonesia

Ilustrasi bioskop
Sumber :
  • http://www.yoechua.com

VIVA.co.id - Keseriusan pemerintah mendorong berkembangnya industri film nasional melalui diperbanyaknya bioskop ditanggapi positif oleh investor.  

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat dua investor dari Korea Selatan dan Taiwan untuk masuk dalam bidang usaha di sektor ekonomi kreatif ini. Pasar Indonesia yang besar dengan populasi 255 juta penduduk menjadi salah satu daya tarik utama akan industri hiburan ini.

Investor asal Korea Selatan yang cukup serius telah mengalokasikan US$200 juta atau Rp2,78 triliun (kurs dolar AS Rp13.900) untuk membangun 80-100 titik layar baru di Indonesia.
Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

Adapun perusahaan asal Taiwan yang telah lama bergerak di bidang industri sinema telah menyiapkan dana US$5 juta sekitar Rp69,5 miliar sebagai investasi awal di Indonesia. 
Jokowi Sibuk, Paket Kebijakan XIII Keluar Pekan Depan

Kepala BKPM,  Franky Sibarani mengemukakan kebijakan terbaru pemerintah di bidang investasi, salah satunya revisi daftar negatif investasi (DNI), termasuk di bidang usaha perfilman. "Perubahan kebijakan ini diharapkan dapat mendorong berkembangan industri film nasional,” kata dia, dilansir dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Sabtu malam, 5 Maret 2016.  

Franky mengatakan, semakin banyak perusahaan yang berinvestasi di bidang bioskop dapat menghasilkan multiplier effect yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia khususnya ekonomi kreatif.  "Ke depan, creative economi akan menjadi backbone bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, potensi besar industri film nasional untuk berkembang mengingat dalam UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, telah diatur adanya ketentuan bioskop diwajibkan untuk menayangkan film nasional dengan 60 persen berbanding 40 persen untuk film asing.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya