Bos Teknologi Gelar Rapat Rahasia Setop Donald Trump

Calon Presiden AS, Donald Trump.
Sumber :
  • Reuters/Joshua Robert

VIVA.co.id –  Para petinggi perusahaan teknologi dunia ternyata mengamati perkembangan kandidat calon Presiden Amerika Serikat. Salah satu yang menjadi sorotan para bos perusahaan teknologi itu adalah bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook, CEO Tesla ELon Musk, CEO Alphabet Larry Page, dan pendiri Napster dan investor Facebook Sean Parker, serta eksekutif lainnya dilaporkan berkumpul secara khusus dan rahasia di sebuah pulau pribadi untuk membicarakan topik utama, Donald Trump.

Menurut laporan, dikutip dari Business Insider, Selasa 8 Maret 2016, para bos perusahaan teknologi itu membincangkan bagaimana mencegah Trump menjadi calon Presiden dari Partai Republik.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Pertemuan petinggi perusahaan teknologi itu digelar di lepas pantai Georgia, Amerika Serikat. Pertemuan khusus itu merupakan pertemuan tahunan World Forum yang diselenggarakan oleh American Enterprise Institute.

Menariknya, selain petinggi perusahaan teknologi, pertemuan khusus itu juga dihadiri oleh pemimpin Partai Republik, seperti Pemimpin Mayoritas Senat Micth McConnell, mantan penasehat presiden Karl Rove dan Juru Bicara Gedung Putih Paul Ryan.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

World Forum disebutkan tertutup untuk liputan media dan tidak jelas persisnya apa yang dibicarakan panjang lebar terkait topik Trump.

Laporan Huffington Post menyebutkan dalam pertemuan itu, bos Apple juga berdebat dengan senator Partai Republik Tom Cotton dalam isu perseteruan antara Apple melawan Biro Penyelidikan Fedral (FBI) dalam isu enkripsi yang sedang hangat. Laporan menyebutkan debat Cotton yang selama ini menjadi musuh bagi Cook dalam isu Apple melawan FBI itu membuat undangan yang datang menjadi tak nyaman.

Disebutkan juga dalam pertemuan itu, pengamat politik Bill Kristol menyebutkan dalam email bahwa World Forum mengidentifikasi Trump sebagai 'momok’ menakutkan bagi forum petinggi tersebut.

“Ada banyak ketidaksenangan atas kemunculannya (Trump). Banyak yang dibicarakan adalah soal wawasan dan kebijaksanaan, mengapa dia melakukannya dengan baik. Banyak ungkapan dan harapan agar ia (Trump) bisa dikalahkan," tulis Kristol dalam sebah email yang mengabarkan kondisi pertemuan tersebut.

Sedangkan Karl Rove melaporkan forum pertemuan tidak mempertimbangkan dan tidak melihat Trump layak sebagai presiden.

Jalan Pemilu Amerika Serikat memang kian panas. Kandidat calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, dan Partai Demokrat Hillary Clinton, meraih kemenangan besar di Super Tuesday, 1 Maret 2016. Dari hasil perhitungan sementara, angka keduanya jauh melampaui kandidat calon presiden AS lainnya.

Diberitakan oleh Reuters, 2 Maret 2016, hasil perhitungan suara sementara dari pemilihan besar Super Tuesday, Hillary Clinton meraup dukungan hingga 53 persen dari 875 delegasi. Sementara itu, lawan politiknya, Ben Sanders meraup perolehan 43 persen suara.

Kandidat dari Partai Republik jauh lebih banyak. Namun, Donald Trump tetap berada di posisi teratas. Dari 538 delegasi, Trump memimpin dengan perolehan 42 persen pemilih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya