Taiwan Investasi Rp35 Triliun Bangun Pabrik Petrokimia

Ilustrasi peningkatan utang luar negeri Indonesia.
Sumber :
  • Halomoney

VIVA.co.id - Investor asal Taiwan menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$2,5 miliar setara dengan Rp34,75 triliun dengan kurs dolar AS Rp13.900.

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
Sektor yang diminati kali ini adalah industri petrokimia dengan produk ammonia dan megamethanol. Investor saat ini masih mencari lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku gas bumi yang dibutuhkan sebagai bahan baku.
 
Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa minat investasi dari Taiwan di bidang petrokimia cukup besar.
 
Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November
"Karena itu BKPM akan terus mengawal sampai realisasinya tuntas, termasuk masalah lokasi proyek dengan ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan,” ujar Franky dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Kamis 10 Maret 2016. 
 
Franky menambahkan bahwa rencananya akan dibangun dua pabrik masing-masing seluas 100 hektare yang akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama digunakan untuk memproduksi amonia sebesar 600 kilo metrik ton per tahun (KMTA) dan kedua untuk memproduksi megamethanol 1.800 KMTA.
 
"Petrokimia ini termasuk salah satu industri yang strategis. Dari bahan ammonia dan megamethanol saja dapat menghasilkan banyak produk turunan, seperti consumer textile, industrial textile, engineering plastic,
resin, karet, dan acrylic fiber," kata dia.
 
Ia menambahkan, industri petrokimia tergolong industri strategis yang dapat meningkatkan pasokan kimia dasar yang dibutuhkan industri di Indonesia.  “Industri ini tergolong subsitusi impor yang memiliki nilai strategis dan menjadi prioritas BKPM sejak tahun lalu,” ujarnya.  
 
Masuknya investasi dari Taiwan tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp594,8 triliun, khususnya sumbangan dari penanaman modal asing yang dipatok Rp386 triliun atau 65 persen dari total realisasi investasi masuk.
 
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya