Bank Sentral Eropa Pangkas Bunga, Wall Street Bergejolak

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Bursa saham Wall Street ditutup sedikit bergejolak pada perdagangan Kamis waktu Amerika serikat. Aksi ini merespon penurunan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral Eropa (ECB). 

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Dilansir dari Reuters, Jumat 11 Maret 2016, sebagian saham di Wall Street melompat, sesaat setelah ECB memotong suku bunga deposito di kawasan Eropa. ECB juga meningkatkan program pembelian aset menjadi 80 miliar euro dari sebelumnya 60 miliar euro, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah itu. 
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
"Dunia benar-benar senang dengan hal ini, terutama karena kita semua kecanduan suku bunga nol," kata Analis Riset di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, Kim Forrest. 
 
Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 5,23 poin, atau 0,03 persen, ke level 16.995,13, sementara Standard & Poor's (S &P) 500 naik 0,31 poin, atau 0,02 persen, ke 1.989,57. Sedangkan, Nasdaq Composite IXIC turun 12,22 poin, atau 0,26 persen, ke 4.662,16.
 
Pengangguran
 
Sementara AS menklaim data pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pekan lalu, ke tingkat terendah sejak Oktober. Menunjuk kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja yang harus lebih menghilangkan kekhawatiran akan terjadinya resesi.
 
Bank sentral AS (The Fed) pun mengatakan, saat ini berada di jalur untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. Tapi keputusan tersebut tetap akan dibuat setelah pertemuan pada 15-16 Maret mendatang. 
 
Sebanyak 8,42 miliar saham ditransaksikan pada perdagangan saham Kamis, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian selama 20 sesi terakhir sebanyak 8,54 miliar saham.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya