Akhir Pekan, Rupiah Berpotensi Terus Menguat

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir pekan hari ini, Jumat 11 Maret 2016 diperkirakan masih melanjutkan penguatannya. Terdorong sentimen positif yang datang dari bank sentral Eropa (ECB).

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Analis LBP Enterprise Lucky Bayu purnomo mengatakan, pertemuan ECB yang akan meningkatnya jumlah alokasi program stimulusnya (Bond-buying program) hingga 75 miliar euro atau setara dengan US$82 miliar setiap bulan, membuat dolar bergerak melemah.
 
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Kondisi ini diperkirakan bakal dimanfaatkan rupiah untuk melanjutkan penguatan, dari penutupan kemarin yang menguat di level Rp13.052.
 
Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
"ECB akan menekan kinerja dolar AS terhadap rupiah dan rupiah cenderung menguat," ujarnya kepada VIVA.co.id di Jakarta.
 
Sebagai informasi, pertemuan ECB tadi malam juga memutuskan bunga simpanan dipotong sebesar 10 basis poin menjadi minus 0,4 persen. Sementara tingkat bunga acuan diturunkan menjadi 0 persen dari sebelumnya 0,05 persen.
 
"Sehingga diperkirakan potensi rupiah masih cenderung menguat untuk menguji level 13.000 hingga 12.900 mendatang," tuturnya.
 
Berdasarkan data perdagangan Reuters Kamis waktu AS pukul 20.12, yang dilansir VIVA.co.id, dolar AS dibanderol US$13.085. Rupiah sempat diperdagangkan senilai Rp13.070 per dolar, dan menyentuh level tertingginya pada sesi itu senilai Rp13.100 per dolar. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya