Cara Fun Ajari Anak Mengenal Keuangan

Keuangan anak
Sumber :
  • HaloMoney

VIVA.co.id - Ketika mendengar frase pelajaran ekonomi, mungkin yang ada di benak kepala Anda adalah berbagai rumus dan istilah keuangan yang hanya dapat dimengerti orang dewasa. Hal ini membuat sebagian orangtua menganggap anak tidak perlu diajari tentang ilmu ekonomi dan keuangan, cukup belajar saja teorinya di sekolah.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Sebenarnya, pendidikan keuangan sejak dini diperlukan agar anak dapat mengatur hidupnya dengan baik. Bayangkan jika anak Anda hidupnya boros dan tidak tahu bahwa pengaturan keuangan pribadi itu adalah hal yang penting untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Seumur hidup, bisa jadi sang anak akan terus bergantung kepada orangtuanya untuk membiayai hidupnya sehari-hari.
 
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Managing Director Halomoney.co.id, Jay Broekman, menyatakan bahwa pengetahuan akan manajemen keuangan merupakan investasi berharga bagi sang anak untuk hidup mandiri saat ia sudah dewasa kelak.
 
Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
“Kita tidak perlu mengajari anak dengan teori semata. Teori ekonomi dan keuangan tentu akan mereka peroleh di sekolah. Yang perlu kita lakukan adalah menunjukkan praktek manajemen keuangan tersebut secara real agar anak lebih mudah memahami konsep pelajaran keuangan,” kata Jay melalui keterangan tertulisnya.
 
Sebagai orang tua atau wali anak yang masih kecil, tentu akan lebih bijak jika Anda mengajarkan anak Anda dalam bentuk ‘pelajaran praktik’. Ada beberapa cara untuk mengajarkan konsep keuangan dengan mudah sekaligus menyenangkan kepada anak Anda.
 
Cara pertama adalah menggunakan celengan untuk mengajarkan konsep menabung. Menabung merupakan dasar dari prinsip manajemen keuangan pribadi dan hidup hemat. Jadi, tentu saja konsep ini perlu diajarkan sejak masih anak-anak. 
 
Salah satu cara yang dapat membuat anak senang dan bersemangat menabung adalah menggunakan celengan. Bersama anak Anda, belilah celengan dengan bentuk yang ia sukai atau merupakan karakter kartun favoritnya. Jika kreatif, Anda bisa juga menyisipkan cerita kecil agar anak semakin bersemangat untuk menabung.
 
Misalnya, anak Anda merupakan penggemar karakter kartun Doraemon. Sambil Anda memberikan celengan berbentuk Doraemon, Anda bisa mengatakan kepada anak bahwa Doraemon akan mengabulkan permintaan sang anak untuk membeli mainan yang ia inginkan jika ia rajin memasukkan uang ke kantung ajaibnya setiap hari.
 
Cara kedua adalah menggunakan permainan untuk mengajarkan konsep penggunaan uang. Bagaimana cara si anak menggunakan uang yang ia miliki untuk mendapatkan lebih banyak uang dan kapan uang tersebut digunakan atau disimpan merupakan salah satu konsep penting dalam manajemen keuangan pribadi.
 
Monopoli merupakan salah satu permainan sederhana untuk mengajarkan konsep ini. Anda bisa coba mencari set monopoli bertema karakter kartun atau game favorit si anak agar ia lebih bersemangat dalam bermain. Anda juga bisa mengajak serta anggota keluarga yang lain untuk menciptakan kebersamaan keluarga.
 
Alternatif lain adalah menggunakan aplikasi game yang dapat diunduh lewat smartphone. Keuntungan utama dari aplikasi game bertema manajemen keuangan adalah konsep manajemen keuangan yang kompleks dapat dilakukan dengan otomatis, seperti perhitungan jumlah pemasukan atau jumlah aset yang dapat dibeli. Namun, Anda tentu perlu mengawasi jam bermain sang Anak agar ia tidak bermain secara berlebihan.
 
Cara ketiga dan terakhir adalah dengan melibatkan si anak dalam bisnis untuk mengajarkan prinsip bisnis. Jika Anda memiliki bisnis sendiri, sekecil apapun skala bisnisnya, cobalah biarkan anak Anda memegang suatu peran kecil dalam bisnis Anda. 
 
Sembari melibatkannya dalam bisnis, Anda juga dapat menceritakan sedikit tentang tujuan bisnis yang Anda miliki dan sejarah singkat bagaimana Anda bisa mendirikan atau memiliki bisnis tersebut. Pelajaran praktik bisnis merupakan pelajaran berharga bagi anak-anak untuk menanamkan kesadaran berbisnis yang baik dan bagaimana memulainya. 
 
Jika Anda belum memiliki bisnis sendiri, Anda bisa coba memulai usaha sampingan kecil-kecilan yang tidak membutuhkan modal besar, seperti bisnis jajanan sekolah atau online shop
 
Alternatif lainnya, bisa minta bantuan dari anggota keluarga atau teman dekat untuk membiarkannya terlibat dalam bisnis mereka. Apapun cara yang dilakukan untuk mengajarkan Anak keuangan, ingatlah bahwa Anak merupakan manusia biasa yang dapat berbuat kesalahan.
 
Mereka mungkin tidak dapat langsung cocok dengan cara tertentu sehingga hasil pengajaran Anda tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tugas Anda sebagai orang tualah untuk membimbing dan mengajarkan mereka dengan cara yang paling tepat sesuai kondisi sang anak.
 
Jika anak fasih dalam keuangan sejak dini, maka hidupnya kelak akan lebih terorganisir dalam urusan uang dan lebih mudah mencapai kesuksesan. 
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya