Lima Kesalahan yang Dilakukan Orang Saat Bekerja dari Rumah

Menulis di laptop.
Sumber :
  • securedgenetworks.com

VIVA.co.id - Akhirnya, hal yang sudah lama Anda idamkan menjadi kenyataan. Setelah bertahun-tahun kerja kantoran, Anda memutuskan untuk berhenti kerja dan menjadi pekerja lepas. 

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Tidak perlu lagi bermacet-macetan menuju kantor. Tidak ada lagi pulang larut malam karena KRL terganggu, dan tidak ada lagi gangguan di tengah deadline dari rekan kerja yang menghambat.
 
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Memang betul, tingkat stres pekerja lepas yang menjalankan pekerjaan dari rumah jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang bekerja di kantor. 
 
Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
Tapi, tetap tidak menjamin Anda bebas dari risiko. Terlebih bagi mereka yang baru pertama kali menjadikan rumah sebagai kantor. 
 
Justru akan ada banyak godaan dan gangguan yang bisa menjauhkan kamu dari pekerjaan. Ujung-ujungnya, produktivitas menjadi rendah dan jauh dari target yang diberikan pemberi kerja.
 
Bisa-bisa, tidak sampai sebulan semuanya berantakan dan Anda harus kembali menjadi pekerja kantoran. 
 
Lantas, apa saja lima jenis kesalahan yang sering dilakukan oleh mereka yang baru pertama kali bekerja di rumah? Berikut ulasannya:
 
Tidak bekerja di ruang kerja
 
Jangan naif untuk menjadikan seluruh area rumah seperti ruang makan, kamar atau ruang menonton televisi sebagai ruang kerja. Sebab, hal tersebut tidak realistis. 
 
Tentu Anda akan kesulitan fokus jika bekerja di ruang menonton. Akan sulit menahan godaan untuk menyalakan televisi dan menyetel acara favorit jika Anda hanya berjarak sekian meter dari televisi. 
 
Satu-satunya cara agar rencana kerja dari rumah berjalan mulus adalah membuat ruang kerja khusus. Letaknya bisa di mana saja asal permanen dan hanya diperuntukkan sebagai ruang kerja.
 
Terlalu banyak istirahat
 
Salah satu keuntungan bekerja dari rumah adalah hilangnya gangguan dari rekan kerja yang doyan ngobrol. Tapi, bukan berarti Anda akan bebas masalah. 
 
Sejumlah gangguan lain akan muncul, khususnya dari sosial media, televisi dan anggota keluarga. Saat bekerja dari rumah, akan lebih mudah untuk rehat sejenak sambil menonton Youtube, mengecek sosial media atau berbincang dengan anggota keluarga. 
 
Memang, banyak pekerja juga melakukan hal ini di kantornya, namun, mereka melakukannya saat tidak ada atasan. 
 
Untuk mencegah munculnya gangguan, caranya mudah kok. Buat daftar tentang apa saja yang harus diselesaikan selama sehari dalam tulisan besar yang mudah dibaca dari meja kerja. 
 
Hal ini bisa membuat Anda tetap fokus. Selain itu, jangan pernah bekerja dekat televisi.
 
Makin banyak makan
 
Anda mungkin berpikir, bekerja dari rumah akan banyak menghemat uang makan. Sebab, di kantor terdapat banyak godaan. Mulai dari restoran fastfood yang dekat kantor hingga rekan kerja yang sering mengajak turun ke kantin bisa membuat bengkak pengeluaran harian. 
 
Padahal, saat bekerja di rumah, orang justru lebih tergoda untuk mengecek isi kulkas atau lemari persediaan. Karena mudah mengambilnya dan tidak perlu mengeluarkan uang, semua persediaan makanan ringan, mi instan hingga minuman selama sebulan bisa ludes sebelum waktunya. 
 
Agar lebih irit dan sehat, sebaiknya sediakan buah untuk camilan bekerja. Atau, hindari kulkas, lemari penyimpanan makanan dan dapur saat Anda mengambil rehat kerja.
 
Lupa waktu
 
Saat bekerja dari rumah, orang bisa mendapatkan keuntungan dengan mengatur jadwal sendiri. Tapi, ada juga sisi negatifnya. Para pekerja lepas yang bekerja dari rumah terkadang justru lupa waktu. 
 
Mereka bisa bekerja seharian penuh tanpa istirahat. Saat waktunya tidur, mereka justru masih mengecek atau membalas email. Bahkan saat mendapatkan ide segar, para pekerja lepas yang bekerja dari rumah bisa kembali ke ruang kerja untuk menyimpan ide tersebut di depan laptop. 
 
Jika sudah lupa waktu kerja seperti ini, dampaknya bisa negatif terhadap kesehatan.
 
Tidak membuat kontak dengan dunia nyata
 
Kebanyakan para pekerja lepas yang bekerja dari rumah justru tenggelam dalam rutinitas di dalam rumah. Meski pada awalnya sangat positif karena bisa meluangkan waktu lebih banyak dengan keluarga, kebanyakan mereka yang bekerja dari rumah justru makin tertutup. 
 
Mereka malas keluar rumah untuk bersosialisasi. Akhirnya, orang justru cenderung kehilangan jaringan dan informasi terbaru yang sangat mereka butuhkan. 
 
Meski bekerja dari rumah, jangan pernah mengurangi interaksi dengan dunia luar. Sebab, terdapat banyak kesempatan yang bisa dilewatkan dengan mengubur diri dalam rutinitas kerja di dalam rumah. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya