Belum Ada Keputusan, Pemerintah Yakin Inpex Tak Bakal Pergi

Wilayah pertambangan terbuka Freeport di Timika, Papua.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id - Pengembangan Blok Masela belum kunjung diputus. Meskipun demikian, pemerintah optimistis kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tidak menarik diri dari blok tersebut.

"Sudah menemukan cadangan besar. Saya yakin tidak mungkin ditinggalkan begitu saja itu Blok Masela," kata Tenaga Ahli Menteri Bidang Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Haposan Napitupulu, di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.
 
Sekadar informasi, Inpex, lewat PT Inpex Masela Ltd, merupakan operator blok yang ada di Laut Arafura. Blok ini punya area kerja seluas 4.291,35 kilometer persegi.
 
Haposan menjelaskan, Inpex tentu tidak serta-merta meninggalkan Blok Masela. KKKS itu disebut-sebut juga punya saham di beberapa blok migas, seperti Blok Tangguh dan Blok Mahakam.
 
"Sangat kecil kemungkinan investor hengkang, apalagi Inpex sudah lama di Indonesia," kata Haposan.
Proyek Blok Masela Diminta Dipercepat
 
Haposan menuturkan, saat ini belum ada keputusan tentang pembangunan fasilitas liquified natural gas (LNG) blok tersebut. Meskipun demikian, pihaknya lebih memilih kilang yang dibangun di darat (onshore) daripada di lepas pantai (offshore). 
BPS: Pertumbuhan di Sektor Pertambangan Melambat
 
Misalnya, gas dari blok itu bisa diubah menjadi gas terkompresi (compressed natural gas/CNG).
Qatar dan Jordania Janji Tingkatkan Investasi di RI
 
"Kalau FLNG (floating LNG--kilang LNG terapung) hanya jadi LNG saja itu barang. Kalau darat bisa CNG dan bisa didistribusikan ke wilayah sekitarnya. Kalau di laut, tidak bisa LNG didistribusikan ke lapangan kecil," kata dia. (ase)
Ilustrasi emas batangan.

United Tractors Akan Produksi Tambang Emas

Saat ini gencar membangun infrastruktur di sekitar tambang.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016