- www.vintag.es
VIVA.co.id - Hari ini, 78 tahun silam, Adolf Hitler merencanakan mengambil paksa (aneksasi) Austria dengan dalih membentuk persatuan (Anschluss/Union). Langkah ini terbilang berhasil dan menjadikan Jerman dengan wilayah yang besar, dan benih-benih munculnya Perang Dunia II.
Mengutip situs History, meskipun pihak Sekutu melarang penyatuan Austria dan Jerman karena melanggar Perjanjian Versailles dan St. Germain, hal itu tidak membuat Hitler bergeming. Apalagi, dalam proses penyatuan ini tidak terjadi perlawanan yang menjurus pada perang terbuka.
Padahal, Austria sudah dipimpin oleh pemerintahan pro-Jerman sejak 1934. Anschluss merupakan bagian dari strategi Hitler dalam mendirikan kekaisaran Jerman yang meliputi wilayah atau negara yang menggunakan bahasa Jerman serta wilayah yang hilang selama Perang Dunia I.
Bermula dari percobaan pembunuhan yang dilakukan Nazi Austria melakukan percobaan kudeta terhadap pemerintah Austria pimpinan Engelbert Dollfuss. Tapi percobaan itu gagal. Kendati demikian, pemberontakan ini menewaskan 150 prajurit Nazi Austria.
Meskipun Hitler memiliki rencana ekspansionis pada 1937, Jerman tidak memiliki sumber daya untuk memperkuat kembali pasukannya. Pasca Perang Dunia I, Jerman kehilangan pangkalan militer dan bahan baku yang melimpah hanyalah batu bara.
Jerman membutuhkan aluminium, minyak, karet, besi, nikel, dan tembaga. Periode 1937-1939, 40 persen dari pesanan Jerman tidak terpenuhi karena masalah finansial. Austria, tanah kelahiran Hitler, sangatlah menarik untuk dikuasai. Karena itulah muncul ide Anschluss.
Pasca-Jerman kalah perang, Austria kembali mendapatkan kemerdekaannya pada 1945. Pemerintahan sementara pun dibentuk pada 27 April 1945, namun secara resmi diakui Sekutu pada 1955, di mana Austria memperoleh kedaulatan penuh. (ren)
Menteri Jerman: Pemakaian Burkini di Sekolah Harus Diizinkan
Ia membela dengan dalih kesejahteraan anak-anak.
