Ekonomi China Terus Melambat

Industri di China
Sumber :
  • BBC

VIVA.co.id - Sektor industri di China mengalami pelambatan pertumbuhan terlemah sejak krisis keuangan, hal ini dinilai akan mempengaruhi pemulihan ekonomi global. 

Saat ini China sedang mencoba memfokuskan kembali ekonominya dengan investasi dan pertumbuhan yang dipicu ekspor ke belanja konsumen, demikian dilansir dari laman BBC, Senin 14 Maret 2016.
 
Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan, pelambatan ekonomi di China  adalah salah satu dari bahaya yang akan akan terjadi dalam pemulihan krisis keuangan 2008.
 
Data terbaru mengungkapkan bahwa ekspor China turun 25,4 persen pada Februari dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Ini merupakan penurunan bulanan terbesar sejak 2009.
 
Penjualan ritel di dua bulan pertama tahun ini tumbuh 10,2 persen di bawah ekspektasi analis dari kenaikan 10,9 persen.
Tunggu Rilis Suku Bunga, Bursa Asia Pasifik Bergejolak
 
Ekonom Commerzbank, Zhou Hao, mengatakan bahwa pertumbuhan di sektor industri lebih lambat dari belanja ritel dan hal ini membuat kekhawatiran.
Depan The Fed, BI Berbagi Strategi Tangkis Gejolak Global
 
Sementara itu Gubernur Bank Rakyat China, Zhou Xiaochuan mengatakan pemerintah akan mampu mencapai target pertumbuhan PDB rata-rata 6,5 persen selama lima tahun ke depan tanpa menerapkan langkah-langkah untuk merangsang ekonomi.
BI: Ketidakpastian Politik Pengaruhi Kepercayaan Pasar
 
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016