Sewa Apartemen Ekspatriat di Kebayoran Rp130 Juta/Bulan

Ilustrasi apartemen mewah.
Sumber :
  • One57.com

VIVA.co.id - Harga sewa apartemen untuk warga negara asing di Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mencapai US$10 ribu, atau setara Rp130,1 juta per bulan.

Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengatakan sewa apartemen non-serviced di Kebayoran Baru, menjadi lokasi yang paling mahal, yang ditawarkan di kisaran US$8.000-10 ribu per bulan untuk empat kamar tidur.
 
Apartemen Super Mewah Sinar Mas Land Laku 36 Persen
"Sedangkan apartemen serviced dengan tiga kamar tidur, ditawarkan dengan harga sewa US$3.500-15 ribu per bulan," kata Ferry, dikutip dalam risetnya, Senin 14 Maret 2016.
 
Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru
Menurut riset, rata-rata sewa apartemen non-serviced untuk warga negara asing (WNA) di Jakarta, dengan dua kamar tidur adalah US$1.400-4.300 per bulan, sedangkan dengan tiga kamar tidur sebesar US$2.700-6.000 per bulan.
 
Ferry memperkirakan, pada tahun ini pasar sewa apartemen untuk WNA di Jakarta, akan mulai membaik dibanding tahun lalu. Hal itu, karena mulai pulihnya kondisi perekonomian Tanah Air dan pemerintah yang menggencarkan pembangunan infrastruktur.
 
"Apartemen yang terletak di lokasi favorit, yakni Jakarta Selatan yang dekat dengan CBD (central business district) dan sekolah internasional, diperkirakan mempertahankan okupansi (tingkat hunian)nya, yakni 75-90 persen," ungkapnya.
 
Menurutnya, penyewaan apartemen populer di kalangan ekspatriat muda, terutama dari Asia-Pasifik yang lebih mobile dibandingkan ekspatriat Barat yang membawa keluarganya.
 
Adapun, pada tahun lalu sewa apartemen untuk orang asing menurun, karena melambatnya perekonomian indonesia.
 
Selain itu, anjloknya harga minyak dunia memukul investasi di industri minyak dan gas, serta industri pendukungnya. 
 
Beberapa perusahaan minyak dan gas kemudian memilih efisiensi. Untuk mengurangi biaya, mereka memutuskan untuk memulangkan lebih awal manajemen senior dan menggantinya dengan yang lebih muda, eksekutif muda yang belum menikah, sehingga tunjangan perusahaan menjadi lebih kecil dan murah. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya