Pengacara Tegaskan Saipul Jamil Tak Kenal AW

Saipul Jamil
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id - Pedangdut Saipul Jamil memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pencabulan terhadap seorang pria berinsial AW, Rabu 16 Maret 2016. Dalam kedatangannya ini, pria yang akrab disapa Ipul diperiksa sebagai saksi.

Kuasa Hukum Saipul Jamil, Nazarudin Lubis menegaskan bahwa dalam laporan AW, kliennya tidak mengenal yang bersangkutan.

"Tanggapan Saipul Jamil tentang laporan AW itu tidak benar. Beliau tidak pernah kenal AW," kata Nazarudin kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya. Rabu 16 Maret 2016.

Atas laporan ini, Nazarudin mengungkapkan baik dirinya maupun Ipul akan melihat apa yang dijadikan alat bukti oleh pihak penyidik dalam kasus ini.

"Kalau kita dengar dari teman - teman penyidik kan ada foto. Tapi menurut saya foto itu kan tidak dapat bercerita, bahwa saya misalnya berfoto sama anda, apakah foto itu bercerita kalau saya punya hubungan? Kan enggak. Bisa saja hubungan teman, hubungan sekolah, bisa juga hubungan keluarga. Itu juga foto biasa," katanya.

Selain itu, Nazarudin juga membantah bahwa AW adalah asisten kliennya. Menurutnya, AW tak pernah ada hubungan kerja apalagi sampai disebut-sebut AW pernah menginap di rumah Saipul Jamil.

"Dia tidak pernah jadi asisten, tidak pernah bekerja sama klien saya dan itu kejadiannya 2014. Jadi sudah lebih dari dua tahun," katanya.

Sebelumnya, AW (21), pria yang diduga menjadi korban pelecehan seksual pedangdut Saipul Jamil resmi melaporkan Saipul ke Polda Metro Jaya. Rabu 24 Februari 2016.

Mantan suami dari Dewi Persik ini dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual dengan kekerasan, dengan nomor polisi LP: 901/II/2016/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 24 Februari 2016.

AW mengaku menjadi asisten Saipul Jamil selama enam bulan pada tahun 2014. Saat ini pihak Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan kasus ini.

 

Sidang Praperadilan Kakak Saipul Jamil Digelar Pekan Depan
ilustrasi kekerasan seks

Siswi Magang Dicabuli di Lantai 6 Kantor Wali Kota

Diduga pelaku adalah tiga PNS di kantor Wali Kota Jakarta Pusat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016