Energi Nuklir Masih Jadi Opsi Terakhir

Ilustrasi PLTN
Sumber :
  • REUTERS/Benoit Tessier/Files

VIVA.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan bahwa energi nuklir masih menjadi opsi terakhir untuk pemanfaatan energi di Indonesia. Jika nanti memang dibutuhkan, nuklir akan digunakan sebagai pemasok energi listrik.

"Mengenai nuklir, ini masih dalam payung KEN (Kebijakan Energi Nasional), di mana KEN mengatakan nuklir merupakan opsi terakhir. Terjemahannya dalam RUEN (rencana umum energi nasional), bagaimana energi sampai 2025 itu energi mix-nya (bauran) sudah cukup, atau masih memerlukan tambahan nuklir," kata Sudirman di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 18 Maret 2016.

Sudirman, yang juga sebagai Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN), menjelaskan bahwa DEN saat ini juga bertugas untuk membuat peta jalan pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

"Tugas DEN adalah membuat roadmap PLTN dan itu akan dilaksanakan apabila menjelang 2025, jika enegi mix yang ada dianggap tidak cukup. Jadi, roadmap (peta jalan) itu disepakati, tetapi kita juga dorong terus penguasaan teknologi supaya kita tidak ketinggalan," kata dia.

Ditemui terpisah, Anggota DEN, Soni Keraf menambahkan, nuklir menjadi pilihan terakhir setelah dilakukan optimalisasi penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) lainnya sesuai dengan RUEN.

"Dalam RUEN ini ada roadmap untuk pengembangan, atau pengimplementasian PLTN sebagai pilihan terakhir, yakni setelah optimalisasi penggunaan EBT lainnya, karena kita spirit-nya EBT," kata dia. (asp)

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW
Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016