Kebijakan The Fed Kerek Penguatan Bursa Wall Street

Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id - Indeks saham utama Amerika Serikat, ditutup lebih tinggi, memperpanjang reli pada perdagangan Jumat, akhir pekan lalu waktu New York.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Seperti dikutip dari laman CNBC, Senin 21 Maret 2016, hal tersebut karena investor menyambut baik keputusan The Fed yang dianggap sebagai kebijakan yang akomodatif.
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Rata-rata indeks utama AS, ditutup menguat lebih dari satu persen dalam perdagangan sepekan.
 
Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
"Pedagang dan investor melihat pasar lebih tenang. Aliran dana masuk ke pasar modal pun lebih besar, mereka menyambut baik keputusan Federal Reserve," kata Quincy Krosby, Strategi Pasar Prudential Financial.
 
Adapun, Federal Reserve memutuskan untuk menurunkan target kenaikan suku bunganya pada tahun ini, dari sebelumnya ditargetkan sebanyak empat kali menjadi dua kali sepanjang tahun ini.
 
Pasar menyambut positif keputusan The Fed dan berharap bank sentral AS itu hanya satu kali menaikkan suku bunganya sepanjang tahun ini.
 
Isu yang beredar, keputusan The Fed tersebut mengikuti keputusan Bank of Japan yang juga mempertahankan suku bunganya tidak berubah. Selain itu, bank sentral Eropa saat ini memberikan sejumlah stimulus moneter, salah satunya menurunkan suku bunga. 
 
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan turun menjadi 14 persen, mendekati level terendah sejak November 2015.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 120,81 poin (0,69 persen) ke level 17.602,3, dengan saham Goldman Sachs dan JPMorgan Chase yang memimpin penguatan saham.
 
Sementara itu, indeks S&P 500 naik 8,97 poin (0,44 persen) ke level 2.049,56, dipimpin oleh saham sektor perawatan kesehatan. 
 
Adapun indeks Nasdaq menguat 20,66 poin (0,43 persen) ke level 4.795,65.
 
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 2,6 miliar unit saham dengan volume komposit mendekati 6,5 miliar unit saham.
 
Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 1,88 persen. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya