Tiongkok Komitmen Investasi US$10,8 Miliar di RI

Kepala BKPM, Franky Sibarani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arie Dwi Budiawati

VIVA.co.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, mengatakan, BKPM telah mengunjungi Tiongkok pada periode Januari-Maret 2016. Kunjungan yang bertujuan menjajaki investasi Negeri Tirai Bambu di Indonesia itu, dilakukan di tiga kota, yaitu Shanghai, Beijing, dan Huzhou.

"Minat investasi yang teridentifikasi itu sebesar US$10,8 miliar," kata Franky dalam media gathering di kantor BKPM, Jakarta, Senin 21 Maret 2016.

Menurut data BKPM, pihaknya menjaring komitmen investasi senilai US$1,8 miliar dari enam perusahaan di Shanghai. Adapun sektor yang diminati adalah pembangkit listrik tenaga sampah, pembangkit listrik tenaga surya, industri pengolahan batu bara, dan komponen panel surya.

Lalu, di Beijing, ada komitmen investasi senilai US$9 miliar dari delapan perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut melirik sektor usaha pembangkit, kawasan industri, real estate, industri kimia, bahan baku obat, nikel, smelter, dan batu bara.

Sementara itu, di Huzhou, mereka mendapatkan komitmen investasi dari 14 perusahaan. Belasan perusahaan ini melirik investasi di pembangkit listrik energi terbarukan, mebel, industri kimia, konsultasi jasa konstruksi, tekstil, pupuk, garmen, mesin jahit, dan pengolahan kayu.

"Nilai investasinya masih dihitung," kata dia.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
proses penghitungan uang di bank

Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah

Bank Mandiri ingin menjadi gateway penampung modal asing.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016