Ini Pemicu Harga Bawang Merah dan Cabai Meroket

Cabai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVA.co.id - Harga cabai dan bawang merah melonjak beberapa hari ini. Ada dua hal penyebab harga bahan pangan ini bergejolak.

"(Pertama), karakter bawang merah dan cabai merah yang mudah rusak," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, Muhammad Syakir di Badan Penelitian dan Pengembangan, Jakarta, Selasa 22 Maret 2016.

Syakir mengatakan, hal yang kedua adalah karakter ekologi di Indonesia yang punya dua musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Yang musim hujan ini menjadi kendala bagi komoditas hortikultura.

Syakir menambahkan, pihaknya menempuh langkah teknis untuk mengatasi penyebab bergejolaknya harga bawang merah dan cabai.

Pertama, mereka menyediakan varietas unggul dan teknologi untuk menghadapi musim hujan. Misalnya, untuk bawang merah, Kementerian Pertanian menyediakan bibit bawang merah "sembrani" yang adaptif terhadap musim hujan dan bibit bawang merah "maja" yang tahan di dataran tinggi.

Sementara itu, untuk cabai, mereka menyediakan bibit cabai "ciko" yang potensi produksinya mencapai 20,5 ton per hektare dan tahan di lahan medium.

"Di faktor teknis, kami melakukan pendekatan dengan melepas varietas cabai dan bawang merah, yang bisa tumbuh di musim hujan dan berkarakter ampibi, bisa tumbuh baik di musim hujan dan musim kemarau," kata dia.

Lalu, mereka juga menyediakan teknologi benih True Shallot Seed (TSS) bawang merah dan teknologi benih bebas penyakit pada tanaman cabai, penyediaan teknologi budidaya off season, penanganan panen yang tepat, dan penanganan usai panen ketika produksi berlimpah.

"(Penanganan ini) memakai instore drying yang bisa memperpanjang usia bawang merah hingga enam bulan," kata dia.

Sementara itu, pendekatan non teknis, lanjut Syakir, dilakukan untuk menata distribusi sentra produksi, distribusi hasil antarwilayah, pembenahan rantai pasok, dan menerbitkan regulasi untuk menjamin kecukupan dan distribusi produksi secara permanen. (asp)
 

DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga Bahan Pokok
Ilustrasi kulit beras

Harga Pangan Menurun, Konsumen Kembali Bergairah

IKK Juli yang tinggi menunjukkan kondisi ekonomi masih relatif baik

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2016