BSD Resmi Garap Tender Proyek Tol Serpong-Balaraja

Ilustrasi BSD
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol, Eka Pria Anas, kembali menegaskan bahwa pemenang tender proyek tol Serpong-Balaraja adalah Bumi Serpong Damai (BSD). Pernyataan, tersebut sekaligus sebagai klarifikasi dari pengumuman sebelumnya. 

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
’’Ya, terjadi human error. Namanya manusia, ada khilaf. Kami salah ketik yang malah menyebutkan bahwa pemenang tender adalah konsorsium lain,’’ kata Eka dalam keterangan tertulisnya, Rabu 23 Maret 2016. 
 
Bos Waskita Tak Cemas Anggaran Pemerintah Dipangkas
Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan yang mengikuti tender proyek ini ada dua, yakni  PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSD) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP). Hal ini sesuai dengan surat pengumuman penetapan hasil pelelangan pengusahaan jalan tol Serpong-Balaraja yang dikeluarkan BPJT pada 21 Maret 2016.
 
Enam Bulan, BSD Raih Untung Rp905,56 Miliar
Dalam surat bernomor 32/BPJT/PAN-PLPPJT/JTSBRJ/III/2016 itu dari hasil evaluasi terhadap dokumen penawaran, BPJT menyatakan bahwa konsorsium BSD berada di peringkat pertama. Sedangkan CMNP menduduki peringkat kedua. 
 
Dengan demikian, BSD lah yang memenangkan tender proyek tol Serpong-Balaraja tersebut. Hanya saja, karena kesalahan ketik, yang diumumkan malah sebaliknya, yakni CMNP di peringkat pertama dan BSD di posisi kedua. 
 
"Sekali lagi saya minta maaf. Kesalahan juga sudah kami ralat, kok,’’ ujar Eka menambahkan. Hal ini diamini juga oleh Kepala BPJT, Herry Trisaputera Zuna, dalam kesempatan terpisah.
 
"Dari hasil itu, BSD peringkat pertama karena mereka menyamakan penawaran. Selanjutnya menunggu masa sanggah, kemudian kita persiapan penandatanganan kontrak sekitar sebulan atau dua bulan yang akan datang,” ujarnya.
 
Berdasarkan data penawaran yang masuk ke BPJT, Konsorsium BSD sebelumnya menawarkan tarif tol awal golongan I Serpong-Balaraja senilai Rp1.500 per kilometer, jauh di atas penawaran CMNP senilai Rp888 per kilometer.
 
Dengan demikian, BSD memperkirakan total kebutuhan investasi proyek jalan tol itu mencapai Rp6,03 triliun, sedangkan estimasi CMNP hanya Rp5,82 triliun.
 
Hal yang berkaitan dengan pendanaan, CMNP menargetkan anggaran pembangunan tol tersebut melalui skema pinjaman sebesar 65 persen dan sisanya kas internal. Sedangkan Konsorsium BSD akan memanfaatkan pendanaan pinjaman sekitar 70 persen, dan sisanya 30 persen dari kas internal.
 
BPJT kemudian memberikan kesempatan kepada Konsorsium BSD sebagai pemrakarsa untuk menggunakan hak menyamakan penawaran (right to match) tender karena usulan tarif di atas kompetitor.
 
Konsorsium BSD lantas memanfaatkan hak ini sehingga berhasil memenangkan proyek tol Serpong-Balaraja dengan menggunakan tarif yang sama dengan penawaran CMNP. 
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya