Tiga Hal Ini Picu Pelemahan Harga Karet Dunia

Buruh menuangkan getah karet hasil sadapan ke dalam ember di Hutan Karet Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id - Dunia usaha mengungkapkan tiga penyebab harga karet alam dunia merosot. Salah satunya, adalah ekspor karet dari negara produsen baru yang membuat ada kelebihan pasokan (over supply) karet.

"Kalau kami analisis, yang terjadi karena pertama, ada over supply," kata Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan, Alex K. Edi, di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu malam, 23 Maret 2016.
 
Alex mengatakan, pada 2008-2011, harga karet tengah bagus. Hal ini membuat negara-negara baru produsen karet melirik komoditas ini. Dikatakan bahwa Vietnam, Malaysia, Laos, dan Kamboja mulai menanam karet.
 
"Pada tahun 2012-2013 mereka mulai menjual karet sehingga over supply," kata dia.
 
Faktor yang kedua, adalah turunnya harga minyak dunia. Ada alasan turunnya harga minyak dunia mendorong lesunya harga karet.
Genjot Pariwisata, Cara Pemerintah Dorong Ekonomi
 
"Minyak bumi itu bahan baku karet sintesis dan karet sintesis merupakan pesaing karet alam," kata dia.
Ada 11 Komoditas Ekspor yang Jadi Fokus Kementan
 
Faktor yang ketiga, adalah menurunnya permintaan karet alam dari negara konsumen, terutama Tiongkok. 
Pendapatan Rio Tinto Anjlok Hingga 50 Persen
 
"Yang ketiga, negara pembeli karet sedang turun permintaannya," kata dia.
 
Alex menuturkan, nilai ekspor yang dihasilkan karet alam sebesar US$11,5 miliar pada tahun 2011, di mana harga karet alam dunia tengah bagus. Lalu, nilai ekspornya pun merosot menjadi US$3,9 miliar.
 
"Jauh sekali kan turunnya. Sayang kan ya?" kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya