Terbebani Harga Minyak, Bursa Wall Street Melemah

Para pialang sedang melakukan aktivitas transaksi di Bursa Efek New York.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id - Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu waktu New York. Seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis, 24 Maret 2016, pelemahan indeks disebabkan karena penurunan harga minyak mentah menjadi di bawah US$40 per barel.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
"Harga minyak mentah turun di bawah US$40 per barel. Ini semakin menambah tekanan terhadap pasar saham," kata Robert Pavlik, Kepala Strategi Pasar Boston Private Wealth.
 
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Harga minyak mentah berjangka AS ditutup turun US$1,66 atau empat persen ke level US$39,79 per barel. Angka tersebut menjadi penurunan harian terburuk sejak 11 Februari 2016.
 
Saham di Bursa-bursa Asia Rabu ini Dibuka Melemah
Sementara itu, berita ekonomi yang keluar, yakni penjualan rumah baru pada Februari naik dua persen, menjadi tingkat tahunan sebanyak 512 ribu unit rumah.
 
Adapun, Presiden Federal Reserve Philadelphia, Patrick Harker, mengatakan bahwa bank sentral AS akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunganya pada awal bulan depan, apabila kondisi perekonomian AS terus membaik, seperti yang terjadi akhir-akhir ini. 
 
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 79,98 poin (0,45 persen) ke level 17.502,59, dengan saham Nike yang memimpin pelemahan saham.
 
Sementara itu, indeks S&P 500 turun 13,09 poin (0,64 persen) ke level 2.036,71, dipimpin oleh saham sektor energi. 
 
Adapun, indeks Nasdaq melemah 52,8 poin (1,1 persen) ke level 4.768,86.
 
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 15.
 
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 862 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,6 miliar unit saham.
 
Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 1,88 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya