Pengusaha Percaya Diri Harga Karet Bergairah

Seorang petani karet mengumpulkan hasil sadap di Perkebunan Karet di Mesuji, OKI, Sumsel
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya

VIVA.co.id - Pemerintah memperbesar pasar domestik dengan menyerap karet alam lokal. Pengusaha pun optimistis upaya pemerintah bisa mengerek kembali komoditas tersebut.

Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan, Alex K. Edy, mengatakan bahwa saat ini, serapan karet domestik sebesar 600 juta ton. 
 
Pemerintah pun berencana akan menambah serapan karet domestik sebanyak 500 ribu ton. Jika terealisasi, serapan karet akan bertambah menjadi 1,1 juta ton. Sementara itu, ekspor karet alam Indonesia sebanyak 3 juta ton.
 
"Artinya, produk karet alam sudah diserap 30 persen," kata Alex, di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu malam, 23 Maret 2016.
 
Dia mengatakan, hal ini menjadi angin segar bagi dunia usaha. Serapan karet domestik yang besar, akan membuat Indonesia tak lagi bergantung kepada ekspor komoditas yang satu ini.
Kementerian ESDM Minta Industri Tambang Tak Lakukan PHK
 
"Pasar dunia akan bergolak naik dan kami harapkan harganya bergolak ke atas," kata dia.
Genjot Pariwisata, Cara Pemerintah Dorong Ekonomi
 
Alex mengharapkan harga karet kembali menggeliat. Mereka mengharapkan harga karet alam dunia menyentuh angka US$2 per kilogram (kg). Saat ini, harga karet ini sebesar US$1,3 per kg.
Ada 11 Komoditas Ekspor yang Jadi Fokus Kementan
 
"Harga US$12 per kg itu diharapkan (sebagai) harga fair. Kira-kira harganya cocok bagi petani dan tidak memberatkan perusahaan ban," kata dia.
Ilustrasi tambang batu bara

Harga Komoditas Anjlok, Raksasa Tambang Ini Bangkrut

Perusahaan juga terbebani tren pergeseran ke pemakaian gas alam.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2016