Sumber :
VIVA.co.id - Pemerintah memberikan sinyal harga bahan bakar minyak (BBM) turun. Namun penurunannya tidak signifikan. Ada alasan yang dipertimbangkan oleh pemerintah di balik langkah itu.
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
"Yang menjadi pertimbangan kami itu, bagaimana penurunan ini bisa menjangkau saat Lebaran, harga BBM tidak naik," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), I. G. N. Wiratmaja Puja, di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 28 Maret 2016.
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
Wiratmaja mengatakan, pemerintah menginginkan ada stabilitas harga BBM. Sebab, saat ini, harga mean of plates Singapore (MOPS) mulai naik.
"Kemudian, periode harga baru BBM kan 1 April-31 Juni 2016, lalu berubah lagi 1 Juli 2016," kata dia.
Wiratmaja menuturkan, pemerintah lebih memilih tidak menurunkan harga BBM terlalu banyak. Alasannya, pemerintah tidak ingin menambah beban masyarakat saat Lebaran dengan menaikkan harga BBM.
"Kalau sekarang kami turunkan harganya terlalu dalam (besar), lalu pas Lebaran harganya naik, nanti harga-harga (barang) akan naik," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
