Rupiah Diproyeksi Melanjutkan Penguatan

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pegerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini akan banyak dipengaruhi oleh rilis data ekonomi yang akan dikeluarkan pada hari ini, Jumat, 1 April 2016.

Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, optimisme rilis data ekonomi yang akan diumumkan hari ini akan positif, dan akan semakin memperkokoh laju mata uang Garuda di jalur positif.
 
"Kami harapkan nantinya rilis data inflasi Indonesia yang kami perkirakan akan bergerak pada rentang deflasi 0,11 persen hingga inflasi 0,11 persen mampu memberikan imbas positif pada laju rupiah jelang memasuki kuartal dua 2016," kata Reza.
 
Bukan hanya itu, masih cenderung melemahnya laju dolar AS memberikan angin segar bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya. Sebab, kemarin terlihat pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat melakukan aksi beli pada mata uang selain dolar AS.
 
"Pelaku pasar terlihat masih melakukan aksi jualnya terhadap dolar AS. Keadaan tersebut terlihat dari candle daily (grafik) dolar As yang rata-rata membentuk Black Marubozu pada perdagangan valas sehingga membuat rupiah terlihat menguat signifikan," tuturnya.
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Dinilai Sulit Dicapai
 
Pelemahan dolar tersebut diperkirakan masih akan berlanjut pada hari ini. Sehingga para pelaku pasar diramalkan masih akan melakukan aksi jual terhadap dolar di pasar valuta asing
Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global
 
"Rupiah hari ini akan kembali menguat di level support (batas bawah) Rp13.285 per dolar AS dan resistance (batas atas) Rp13.300 per dolar AS," ucapnya.
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016