Wall Street Melemah, Tertekan Saham Sektor Komoditas

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin waktu setempat. Terdorong kerugian pada saham sektor komoditas dan bahan baku industri, namun diimbangi dengan keuntungan perdagangan saham kesehatan. 

Dilansir dari Reuters, Selasa 5 April 2016, indeks Standard & Poor's (S&P) sektor material SPLRCM turun 1 persen setelah harga tembaga menyentuh level terendah dalam satu bulan. Sementara itu, saham-saham perusahaan energi SPNY, tergelincir terjerat anjloknya harga minyak. 
 
Menurut data Thomson Reuters, indeks S&P 500 telah jatuh 7,1 persen pada kuartal I dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Investor juga mengungkapkan bahwa ada pelemahan laba perusahaan pada kuartal I 
 
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 55,75 poin, atau 0,31 persen, ke level 17.737. Sementara,  S & P 500 kehilangan 6,65 poin, atau 0,32 persen, ke 2.066,13 dan Nasdaq Composite IXIC turun 22,75 poin, atau 0,46 persen, ke 4.891,80.
 
Sebagian besar saham telah stabil sejak pertengahan Februari, pulih dari kerugian yang mendalam berkat mulai stabilnya harga minyak dan berkurangnnya kekhawatiran tentang ekonomi China.
Apple Dongkrak Nasdaq ke Level Tertinggi Sejak Juli 2015
 
Volume perdagangan relatif ringan. Sekitar 6,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebesar 7,6 miliar saham.
Bursa Wall Street Ditutup Lebih Tinggi
Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016