Industri Farmasi Membaik, Indofarma Bidik Rp1,9 Triliun

Ilustrasi suplemen.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - PT Indofarma Tbk (INAF) optimistis kinerjanya akan jauh lebih baik pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan industri farmasi di Tanah Air.

Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Sekretaris Perusahaan Indofarma Yasser Arafat menyatakan, yakin laba bersih dapat tumbuh signifikan pada tahun ini menjadi sebesar Rp30 miliar. Padahal di 2015, emiten farmasi berhasil mencatat laba sebesar Rp6,56 miliar.
 
Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit
"Kami sangat optimis dapat membukukan laba bersih sebesar Rp30 miliar di sepanjang tahun 2016," kata Yasser di hotel Borobudur Jakarta, Rabu 6 April 2016.
 
Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia
Ia mengatakan, tumbuhnya laba bersih akan seiring dengan peningkatan penjualan obat perseroan. Pada tahun ini, Indofarma menargetkan penjualan mencapai Rp1,9 triliun, atau naik dari sebesar Rp1,62 triliun di 2015.
 
Yasser mengungkapkan lebih jauh, tahun ini perseroan akan lebih fokus dalam pengembangan produksi obat. Kemudian, pihaknya juga akan meluncurkan beberapa produk baru guna meningkatkan penjualan serta laba bersih.
 
"Untuk tahun lalu, kita sudah meluncurkan dua produk baru. Untuk tahun ini, ada beberapa produk baru yang akan kita luncurkan. Produknya apa? Nanti, kita sampaikan," tuturnya.
 
Selain itu, pihaknya juga bakal menggenjot porsi ekspor dengan cara menjual produk-produknya ke mancanegara. Namun, sayangnya Yasser tidak membeberkan berapa besar porsi ekspor akan dipacu.
 
"Kita memang akan menggenjot porsi ekspor. Ada beberapa negara yang sedang kita jajaki, misalnya Polandia," kata Yasser. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya