Apindo Bocorkan Alasan Pengusaha Tak Siap Hadapi MEA

Hadapi MEA, Industri Elektronik Indonesia Masih Lemah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani membeberkan beberapa hal yang menjadi sandungan pengusaha, sehingga tidak bisa bersaing di era Masyatakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ketua MPR: Jangan Sampai Kita Jadi Kuli di Negeri Sendiri

"Sekarang ini, selama reformasi kita tidak ada konsistensi. Mau dukung perkembangan industri itu seperti apa, karena yang kita lihat itu adalah bukan industrinya yang malah naik, tetapi turun terus menerus," kata Hariyadi, saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 7 April 2016.

Pertama, menurut Hariyadi, adalah soal kenaikan upah minimum yang tidak sesuai dengan kemampuan industri untuk menyerap. "Jadi, tekanan adalah kenaikan upah minimun yang cukup besar," ujarnya.

LIPI Sayangkan MEA Tak Beri Banyak Manfaat untuk RI

Kedua, lanjut Haryadi, mengenai insentif yang tidak cukup, membuat industri itu tidak menarik. Misalnya otomotif, Indonesia kalah bersaing dengan Thailand, karena negara itu tidak memberlakukan biaya komponen ekspor.

"Di sana, semua komponen ekspor di nol in semua, semua orang mikir, oh mendingan di sana saja, jadi kebijakan over all industri itu tidak mendukung," kata Haryadi.

Kadin Minta BUMN Gandeng Swasta untuk Hindari Monopoli

Kemudian, yang menjadi penyebab ketiga adalah perbankan yang tidak mendukung industri. Kebanyakan perbankan enggan meminjamkan dana ke industri karena itu adalah sebuah risiko. "Padahal, industri itu punya peran yang besar untuk pertumbuhan ekonomi," tutur Hariyadi. (asp)

Masyarakat Ekonomi ASEAN.

76 Persen Perusahaan RI Percaya MEA Bisa Geliatkan Bisnis

Berbagai insentif pemerintah buka peluang baru bisnis perusahaan.

img_title
VIVA.co.id
21 Juni 2017