Peningkatan Cadangan Devisa Berpotensi Kuatkan Rupiah

Teller menghitung uang dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi masih menguat pada akhir pekan ini. Rupiah diperkirakan meneruskan penguatan kemarin, setelah merespons rilis Bank Indonesia (BI) terkait cadangan devisa yang menunjukkan peningkatan.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
 
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan, berdasarkan data BI, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2016 tercatat sebesar US$107,5 miliar, lebih tinggi dibandingkan akhir Februari 2016 sebesar US$104,5 miliar.
Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
 
Peningkatan tersebut berasal dari hasil penerbitan sukuk global pemerintah dan lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang jauh melampaui kebutuhan devisa antara lain untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.
BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
 
Posisi cadangan devisa per akhir Maret 2016 tersebut cukup untuk membiayai delapan bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
 
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
 
Di sisi lain, lanjut Reza, rilis menurunnya cadangan minyak AS membuat harga kontrak minyak mentah dunia dapat kembali naik. Tentu saja kondisi tersebut berimbas pada laju pasar saham dan komoditas global dapat kembali rebound atau tren balik arah.
 
Selain itu, pelaku pasar melihat hasil Rapat The Fed pekan ini yang sangat berhati-hati menaikkan suku bunga acuannya, turut membuat laju dolar AS kembali melemah. 
 
"Kondisi tersebut tentu saja menguntungkan rupiah, sehingga mampu kembali menguat," ujarnya kepada VIVA.co.id, Jumat, 8 April 2016.
 
Dia memperkirakan nilai tukar mata uang Garuda hari ini berada di kisaran level Rp13.200 per dolar AS. 
 
Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia, rata-rata kurs rupiah pada perdagangan Kamis menguat di level Rp13.197 per dolar AS. Ketimbang hari sebelumnya, Rabu 6 April 2016 yang dibanderol Rp13.223 per dolar AS.  
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016