Sumber :
- VIVA.co.id/Putra Nasution
VIVA.co.id - Kemajuan teknologi berdampak pada pemasaran industri musik Tanah Air. Pendengar musik sudah jarang menggunakan kaset atau CD (compact disk) untuk mendengarkan musik.
Baca Juga :
Single Terbaru Yura Yunita Libatkan Dua Negara
Kebanyakan masyarakat mendengarkan musik melalui berkas digital yang diputar pada telepon selular, perangkat pemutar musik digital, komputer, laptop, dan lain-lain. Banyak toko-toko kaset dan CD tutup karena masyarakat membeli atau mengunduh musik melalui internet.
Baca Juga :
Delapan Cara Kreatif Hasilkan Uang dari Musik
Hal itu sangat dirasakan para musisi Indonesia. Ketika menciptakan karya musik yang dikemas dalam CD, musisi itu bingung untuk mendistribusikan CD albumnya kepada pendengar atau pengemarnya.
"Tidak ada lagi toko kaset dan CD di Indonesia untuk mendistribusikan kaset atau CD dari album musik diciptakan," ujar Satriyo Yudi Wahono alias Piyu dalam tur promo album terbarunya yang bertajuk Best Cuts of Piyu di Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu, 9 April 2016.
Meski tidak ada lagi toko kaset dan CD di Indonesia, Piyu tidak menyurutkan semangat untuk tetap berkarya. Gitaris grup band Padi itu memasarkan CD albumnya melalui restoran cepat saji.
"Karena toko-toko kaset dan CD tidak ada lagi,” ujar Piyu.
Dalam promo albumnya, Piyu membawa empat musisi Tanah Air seperti Ferdinand, Isa Raja, Dion Agung, dan Bisma Karisma. Dia menyebutkan, Ferdinand dan Isa Raja memiliki kedekatan tersendiri dengan Kota Medan dari sisi budaya.
“Ferdinand dan Isa ada darah Batak, makanya saya bawa keduanya untuk promo album ini di Medan,” katanya.
Piyu mengandengan sebelas musisi dalam album baru itu. Lagu-lagu dalam album Best Cuts of Piyu dinyanyikan para musisi dengan aransemen ulang lagu-lagu lama Padi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski tidak ada lagi toko kaset dan CD di Indonesia, Piyu tidak menyurutkan semangat untuk tetap berkarya. Gitaris grup band Padi itu memasarkan CD albumnya melalui restoran cepat saji.
