Teleskop Penemu 1.000 Planet Rusak Lagi

Gambar model instrumen teleskop antariksa Kepler
Sumber :
  • REUTERS/NASA

VIVA.co.id - Teleskop andalan Badan Antariksa AS (NASA), Kepler mengalami masalah Kamis pekan lalu. Teleskop yang telah membantu NASA menemukan 1.000 planet luar Tata Surya itu mengalami hibernasi, menjadi mode darurat dan peneliti tak mengetahui penyebabnya.

Dikutip dari NBC News, Senin 11 April 2016, mode darurat itu ditemukan oleh manajer misi Kepler, Charlie Sobeck.

Untuk menemukan penyebab kerusakan tersebut dikatakan tidak mudah, sebab Teleskop tersebut saat ini terletak hampir 75 juta mil dari Bumi. Jarak tersebut berarti setara dengan kecepatan cahaya, sebab menurut Sobeck, butuh waktu 13 menit bagi sinyal untuk menuju teleskop dan kembali ke Bumi.

Sobeck mengatakan terakhir kali Kepler menjalin kontak dengan pusat pengamaan di Bumi pada 4 April 2016. Jadi peneliti, kata dia, masih sulit memahami penyebab kerusakan tersebut.

Laman Gizmodo menjelaskan, mode darurat merupakan keadaan saat teleskop antariksa itu berada pada mode operasi terendah. Sejauh ini, belum diketahui keadaan darurat tersebut apakah berdampak pada misi Kepler ke depan atau tidak.

Kondisi darurat itu tercatat merupakan problem serius kedua yang melanda Kepler. Problem sebelumnya terjadi pada pertengahan Mei 2013. Tiga tahun lalu, Kepler mengalami malfungsi serius. Namun, kerusakan itu cepat bisa diatasi.

Kerusakan pada Mei 2013 merupakan problem lanjutan dari Juli tahun sebelumnya. Pada 2012, reaksi empat roda atau kaki rusak.

Teleskop Kepler sejatinya sudah menyelesaikan misinya pada 2012, usai sukses menemukan seribu planet luar Tata Surya. Salah satu temuan penting Kepler yaitu planet mirip Bumi yang pernah ditemukan dalam catatan sejarah, Kepler 452b atau disebut Bumi 2.0. Planet ini berjarak 1.400 tahun cahaya dari Bumi.

Meski misi sudah pensiun, NASA terus memakai Kepler. Pada bulan lalu, badan antariksa itu mengumumkan perluasan misi Kepler, yang disebut K2, telah berjalan sukses menjalankan misi selama 6 tahun nyaris tanpa masalah.

"Kami telah datang lama sejak 20 tahun terakhir dan sukses Kepler memandu misi K2 pada wilayah baru," ujar NASA.

NASA Gandeng LAPAN, Observasi Gerhana Matahari Total
Peneliti NASA yang akan teliti GMT.

NASA Uji Coba Kamera Baru Observasi Gerhana Matahari Total

Fokus penelitian yaitu Korona.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2016