Anak Lima Tahun Obesitas, Bobot Tubuhnya Hampir 80 Kilogram

Ilustrasi anak obesitas.
Sumber :

VIVA.co.id - Seorang anak laki-laki berusia lima tahun asal Espirito Santo, Brasil menjadi sorotan banyak media internasional. Pasalnya, anak bernama Misael Caldogno itu memiliki ukuran tubuh tiga kali lipat lebih besar dari anak seusianya. Berat badannya hampir mencapai 79,3 kilogram.

Manfaat Sehat Air Kelapa untuk Balita
 
Obesitas yang diderita anak malang tersebut disebabkan oleh sindrom yang membuatnya tidak dapat berhenti makan. Karena berat badannya berlebih, ia seringkali berhenti bernapas saat sedang tidur dan membuat orangtuanya takut ia tak bisa terbangun lagi.
Tips Memilih Pendingin Ruangan yang Ramah untuk Anak
 
"Semuanya sangat berat baginya. Dia adalah anak kecil yang membawa berat badan orang dewasa," ujar ayah Misael, Manoel Abreu, dikutip dari metro.co.uk.
Obesitas pada Anak Jangan Dianggap Lucu
 
"Jantungnya pasti tercekik dan bekerja di bawah banyak tekanan. Jika dia tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan, risikonya ia akan meninggal," ujar Manoel.
 
Misael lahir dalam kondisi sehat dengan berat 2,9 kilogram. Namun, tak lama setelah itu, bobot tubuhnya terus meningkat. Para dokter meyakini Misael menderita sindrom Prader-Willi, kondisi genetik langka yang menghasilkan napsu makan tak terkendali.
 
Berat badannya kini mencapai 79,3 kilogram dan terus meningkat, meski ia telah melakukan diet rendah lemak dan rutin berjalan kaki selama 40 menit setiap hari.
 
Orangtua Misael mengatakan, mereka akan melakukan apapun untuk menyelamatkan nyawa sang anak dan meningkatkan kualitas hidupnya.
 
"Berat badannya terus meningkat sejak masih bayi, bahkam ketika saya menyusuinya, ia minum ASI lebih banyak dari yang saya harapkan," ujar sang ibu, Josiane de Jesus Caldogno Abreu.
 
Wanita berusia 37 tahun itu mengungkapkan, saat Misael menginjak usia satu setengah tahun, ia dan sang suami mulai ketakutan. Itu karena berat badan sang buah hati bertambah tiga kilogram setiap bulan.
 
"Situasinya rumit. Kami tahu kami bisa kehilangan dia kapanpun. Terkadang ketika dia tidur, saya memerhatikannya untuk melihat apakah dia masih bernapas," ujar Josiane.
 
Ia melanjutkan, hal ini membuatnya sering menangis. Meski begitu, ia merasa bangga karena sang anak tak pernah menyerah.
 
"Saya hidup untuk anak saya. Dia sangat istimewa. Gurunya mengatakan kepada saya bahwa semua yang dilakukan anak-anak lain, dia ingin melakukannya juga. Dia tidak mau memiliki batasan. Dia ingin menjadi anak normal," kata Josiane.
 
Kini, Misael berkunjung ke dokter setiap tiga bulan sekali dan menjaga kondisinya. Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan sindrom Prader-Willi.
 
Sang dokter, pediatri ahli saraf, Lucio Coelho Miranda mengatakan, barat badan Misael terus bertambah, kadang-kadang hingga lima kilogram di setiap pertemuan mereka.
 
"Saya pikir Misael bisa mendapatkan bantuan orang lain di luar Brasil, baik secara medis dan finansial, sehingga dia bisa mendapatkan uji coba laboratorium dan genetik yang dia butuhkan," ujar Lucio.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya