Menko Darmin: Pekerja Indonesia Harus Tersertifikasi

Menteeri Koordinator Bidang Perekonomin Darmin Nasution mendapat kejutan ulang tahun di kantornya.
Sumber :
  • Chandra G Asmara / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, Indonesia perlu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui mekanisme standar kompetensi sertifikasi dan akreditasi.

Tips agar Target Pekerjaan Sesuai 'Deadline'

Menurutnya, pemerintah saat ini telah membangun infrastruktur dan mengimplementasikan berbagai kebijakan, deregulasi dan strategi lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, ada sisi penting yang sering terabaikan yang diyakininya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik, yaitu perbaikan kualitas SDM.

"Kita harus mempertajam alokasi anggaran, kita harus membangun SDM secara lebih cepat melalui mekanisme standar kompetensi, sertifikasi, dan akreditasi," kata Darmin usai Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbang) DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Kamis ,14 April 2016.

Menteri Darmin: Belanja APBN-P 2016 Akan Dipangkas Rp133,8 T

Darmin mengatakan, hal ini hendaknya dilakukan bertahap yang nantinya akan terwujud dengan skala nasional. Untuk di wilayah DKI Jakarta, Usul Darmin, ada banyak sekali profesi yang membutuhkan sertifikasi.

"Di DKI sebenarnya sudah ada, cukup banyak dilakukan. Misal standar kompetensi untuk sopir bus, ya pak Ahok ya (Gubernur DKI Jakarta), itu kalau orang punya sertifikat. atau misalnya pekerja bangunan, dia bisa enggak masang bata 1.000 sehari bagus, misal standarnya begitu. Kalau bisa, ada mekanisme untuk memberikan dia sertifikat," kata Darmin.

Inflasi Rendah Tak Berarti Konsumsi Masyarakat Rendah

Menurut darmin, dengan adanya sertifikat maka akan menimbulkan kepercayaan bagi para pengguna jasa. Sehingga, masyarakat pun dapat memiliki rasa aman ketika menggunakan jasa para pekerja yang sudah disertifikasi.

"Tinggal orang kalau bangun rumah saja dia bisa tanya, eh kamu punya sertifikat tidak, sehingga kita merasa aman untuk dia membangun. Karena yang terjadi kan tukangnya itu datang dan pergi.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya