Di Markas PBB, Menkeu Sampaikan Dua Masalah Ekonomi Global

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bapennas, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • Kementerian Keuangan

VIVA.co.id – Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, dalam rangkaian pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-World Bank Spring Meetings) menyampaikan dua hal penting terkait permasalahan ekonomi global.

Sebagai Chair of Joint IMF/World Bank Development Committee (DC Chair), permasalahan itu disampaikan Bambang dalam sidang ECOSOC di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat. 

Sidang ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan Addis Ababa Action Agenda (AAAA), khususnya di bidang pembiayaan pembangunan berkelanjutan.

“Dalam kesempatan ini, saya ingin membagi pandangan mengenai dua hal. Pembiayaan infrastruktur dan kerja sama perpajakan internasional,” ujar Bambang dalam sambutannya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Rabu, 20 April 2016.

Menurut Bambang, pembiayaan infrastruktur menjadi salah satu poin paling krusial, karena investasi di sektor tersebut memainkan peran yang cukup signifikan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antarnegara. 

“Paling penting, tidak hanya terkait konektivitas fisik tetapi juga konektivitas virtual,” kata dia.

Terkait dengan masalah perpajakan internasional, pembahasan hal itu lebih terfokus kepada praktik penghindaran pajak serta tindak pidana pencucian uang. 

Guna mengatasi masalah tersebut, Bambang mendorong negara-negara Asia Pasifik agar mendukung pelaksanaan inisiatif global.

Ini Negara dengan Potongan Pajak Tertinggi di Dunia

Inisiatif tersebut, di antaranya Base Erosion and Profit Sharing (BEPS) dan Automatic Exchange of Information (AEol) yang akan dilaksanakan secara penuh pada 2018. 

“Tidak akan ada negara atau individu yang dapat bersembunyi ketika ini diimplementasikan,” tutur Bambang.

Investor Pantau Data Ekonomi, Bursa Asia Pasifik Melemah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono.

SBY Minta Pemerintah Tak Cuma Sibuk Urus Harga Daging

Namun, bagaimana meningkatkan daya beli rakyat.

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2016