Panen Raya, Luwu Timur Surplus Produksi Beras

Mentan, Amran Sulaiman panen raya
Sumber :
  • Mohamad Akasah

VIVA.co.id – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, melakukan panen raya di Kecamatan Ankona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, pada Rabu, 4 Mei 2016.

Beras Melimpah di Bojonegoro, Masihkah Perlu Impor?

Saat datang ke lokasi, Menteri Amran langsung disambut masyarakat petani dengan tarian tradisional Bali. Usai itu, dia langsung menaiki mesin pemotong padi, dan memotong padi siap panen di Desa Balirejo ini.

Amran menuturkan alasannya memilih Luwu Timur sebagai lokasi panen raya. Menurutnya, hal itu karena wilayah tersebut memiliki produktivitas yang bagus, sehingga dia juga ingin memeriksa bantuan pemerintah pusat yang sudah diberikan.

Pemerintah Cari Cara agar Petani Tak Rugi Saat Panen

"Kami pertama memonitor, mengecek bantuan selama 2016, apakah sudah sampai, Alhamdulilah empat kabupaten sudah sampai oleh petani," jelas Amran, di lokasi.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari program akselarasi yang dilakukan pemerintah di wilayah ini. "Luwu ini ada keunggulan komparatif yang tidak ada di wilayah lain, di mana musim kering tidak pernah dirasakan," tambah Arman.

Menteri Pertanian Ajak Teroris Bertani

Kondisi ini membuat Luwu Timur memiliki iklim yang tepat sebagai lahan pertanian. Menurut Amran, kondisi ini juga akan dimanfaatkan pemerintah, dengan memfokuskan pembangunan industri holtikultura. "Ini adalah lumbung hortikultura dan perkebunan," ucap Amran.

Produksi beras dari Kabupaten Luwu Timur juga tercatat selalu surplus melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 250 ribu ton. 

Total produksi yang dihasilkan kabupaten ini per hektare rata-rata 9,92 ton, dengan luas tanam sekitar 38 ribu hektare. "Di sini panen kurang lebih dalam dua bulan, 360 ribu sampai 400 ribu ton. Kami minta serap minimal 250 ribu ton," katanya.

Pada kesempatan ini, Bupati Luwu Timur, Thorig Husler, menjelaskan tak hanya beras yang menjadi komoditi utama di Luwu Timur. Berdasarkan hasil panen perkebunan di wilayahnya tahun lalu, sawit, kakao, dan lada, juga memiliki tingkat produksi yang tinggi.

"Tahun lalu luas lahan sawit 19.264 hektare dengan produksi 237.108 ton. Kakao luas areal 26.267 hektare, dengan produksi 11.907 ton. Untuk lada luas areal 5.187 hektare dengan produksi 2.987 ton," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya