Bertemu Tiongkok, Ini yang Dibahas Menko Darmin

Pertemuan dengan RRT
Sumber :
  • CHandra Gian Asmara / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia dan Tiongkok, kembali melangsungkan pertemuan tingkat tinggi yang bertajuk The Second of High Level Economic Dialogue Between The Republic of Indonesia and The People's Republic of China di Hotel Borobudur, Senin 9 Mei 2016.

Jepang Minat Investasi Rp600 miliar Bangun Pabrik Damkar

Pertemuan antarkedua negara ini, merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama yang dihelat di Tiongkok pada 26 Januari 2016 silam. Baik pemerintah Indonesia dan pemerintah negeri Tirai Bambu tersebut, sepakat akan semakin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebagai perwakilan dari delegasi Indonesia menyampaikan, ada beberapa hal yang akan menjadi fokus dalam diskusi dengan pemerintah Tiongkok. Pertama, mengenai sektor perdagangan yang akan kembali digenjot.

Jepang Siapkan Rp900 Miliar Bangun Shopping Center

Darmin menjelaskan, dalam dua tahun tahun terakhir, data statistik perdagangan antarkedua negara cenderung menurun. Imbasnya, tentu kepada defisit neraca perdagangan dalam negeri. Hal ini yang coba akan dibicarakan lebih lanjut dengan pemerintah Tiongkok.

"Kami minta diakukan analisa dan perumusan langkah untuk mengatasi masalah itu, untuk menuju perdagangan bilateral yang berimbang dan berkelanjutan," kata dia dalam pidato pembukaannya di Jakarta.

Jepang Incar NTT untuk Bangun Pabrik Garam

Kedua, lanjut Darmin, yakni sektor investasi. Menurut dia, minat investasi dari Tiongkok memang cukup meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hal itu tidak diiringi dengan tingkat realisasi yang tercatat masih sangat rendah saat ini.

Maka dari itu, selain sudah membentuk desk khusus Tiongkok di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pemerintah akan membentuk Indonesian Investment Promotion Center di Beijing, demi meningkatkan investasi yang berasal dari negara tersebut.

"Kami berharap, agar tingkat realisasinya (investasi) bisa ditingkatkan. Kami harap, pemerintah China bisa membantu," kata Darmin. (asp)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya