Anggota DPR Sayangkan Manajemen Lion Air Belum Juga Beres

Pesawat Lion Air.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Anggota Komisi V DPR RI, Nizar Zahro, menilai mogok massal pilot Lion Air disebabkan dua masalah. Pertama, masalah internal manajemen, karena Lion Air tak mau membayar tunjangan transportasi untuk mereka.

Pesawat Lion Air Gagal Terbang di Bandara Jambi, Putar Balik saat Akan Takeoff

"Kemudian dengan adanya Peraturan Menteri Perhubungan soal masalah delay (terlambat terbang), kalau disebabkan dari prasarana pesawat kalau lebih tiga jam delay harus ada pergantian Rp300 ribu. Tapi, karena management delay, maka Kementerian Perhubungan harus memberi sanksi ke Lion Air," kata Nizar, saat dihubungi, Rabu, 11 Mei 2016.

Dia menjelaskan, sanksinya Lion Air tak boleh mendapatkan izin rute baru atau menambah frekuensi penerbangan maupun membuka rute baru. Sebab, delaynya pesawat akibat persoalan management dan bukan karena persoalan teknis pesawat.

Pesawat Lion Air Rute Surabaya-Denpasar Mendadak Batal Terbang

"Untuk Lion Air sudah berulang. Jumlah pesawat beli terus, belum tentu bisa jadi jaminan memberi rasa kenyamanan yang distandarkan pemerintah. Ternyata dengan dia memilih LCC (low cost carrier), dengan tiket murah ada beberapa dampak yang harus dirasakan, salah satunya tunjangan ke pilot tidak bisa [dipenuhi]," kata Nizar.

Dia menyarankan agar Lion Air segera membayarkan uang transport pilotnya. Menurutnya, kalau Lion Air bisa beli ratusan pesawat baru, maka seharusnya persoalan internal terkait tunjangan transportasi pilot bisa mereka selesaikan.

Hukum Lion Air Salah, Pejabat Kemenhub Malah Dipanggil Mabes

"Saya menyarankan ke Kemenhub agar [Lion Air] tidak boleh buka rute baru, bahkan disarankan dikurangi, karena menyebabkan dampak ke publik. Langkah tegasnya, di perhubungan udara, sesuai Permen harus memberikan surat teguran, apa itu melanggar Permen, dan itu dari management delay, karena itu ada sanksi tidak boleh menambah rute," kata Nizar.

Menurutnya, meskipun jumlah pesawat banyak, tapi sumber daya manusia dan rute tak terlalu banyak, akibatnya yang terjadi pada Lion Air, gaji tunjangan pilot tak terbayar.

"Makanya saya bilang LCC itu sebuah pilihan, pesawat murah atau mahal itu pilihan. Tapi, kalau saya pebisnis, LCC untuk nutup operasional saja tidak bisa. Sudahlah kalau seperti itu Lion Air berbenah, naikkan tarif untuk layani konsumen secara baik. Kita tinggal lihat satu atau dua bulan, lihat apa kondisi Lion Air, apa mau collapse atau bagaimana," kata Nizar.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya