Kain Tradisional Koffo dari Sangir Talaud yang Kian Punah

Tenun Koffo
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Linda Hasibuan

VIVA.co.id –  Indonesia memiliki ragam budaya yang banyak tak dikenal. Salah satunya seperti tenun Koffo atau Hote. Tenun tersebut merupakan asli dari masyarakat Sangir Talaud, Sulawesi Utara.

Tenun Koffo saat ini dianggap punah karena mengalami kemunduran dalam pembuatannya sejak awal abad ke-20. Hingga saat ini tenun yang terbuat dari serat Abaca (sejenis pisang), tidak lagi berproduksi.

Adapun proses yang diterapkan dalam tenun koffo yakni menggunakan teknik tenun tradisional yang dikenal sebagai tenun lungsi. Teknik seperti ini dikelompokkan sebagai teknik tenun ikat.

"Tenun koffo menghasilkan beberapa bentuk karya yang bisa dibedakan berdasarkan fungsinya, seperti alas lantai, tikar untuk tempat duduk, pembatas  ruangan atau tirai. Tidak jarang kain ini dijadikan pakaian, seperti sapu tangan dan selendang," ujar Steven Sumolang selaku Penulis buku Kain Koffo Sangihe saat ditemui pada acara 40 tahun Himpunan Wastraprema Museum Tekstil Jakarta di kawasan Jakarta Barat, Sabtu, 14 Mei 2016.

Ia menambahkan bahwa di masa lalu, ruang-ruang dalam rumah tradisional Sangihe hanya dibatasi dengan tirai dari kain koffo. Alat tenun yang digunakan sangat sederhana dengan cara diikatkan melingkar dari depan perut ke belakang.

Cara pengolahan bahan dilakukan secara bertahap. Mulai dari memotong batang pohon pisang dengan ukuran  yang bervariasi, memisahkan bagian luar dan dalam, membuat pita-pita kemudian dihaluskan sesuai kebutuhan.

Untuk membuat batang pisang menjadi benang-benang halus menggunakan alat seperti garpu dari bahan bambu. Hingga saat ini wastra tersebut masih disimpan di museum dan beberapa kolektor. Tak hanya dibuat dengan alat bernama garpu, tenun berupa tirai juga dibuat dengan alat tenun gedhog dan teknik pakan tambahan. (ase)

Baca Juga:

Lagi, Bank Mandiri Raih Peringkat Satu Bank Pelat Merah Terbaik Versi Forbes
Ragam Wastra Sulawesi

Mengulik Keindahan Ragam Wastra Sulawesi

Di setiap daerah memiliki teknik tenun dan ciri khas berbeda.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2016