Eks Karyawan Google Bikin Truk Tanpa Sopir

Ilustrasi truk.
Sumber :
  • www.bluewebs.com

VIVA.co.id – Kendaraan tanpa sopir, atau otonom sedang menjadi garapan beberapa perusahaan besar dunia. Tercatat, Apple, Tesla, sampai Google tertarik mengembangkan inovasi kendaraan otonom tersebut.

Israel Letakkan Robot Patroli di Perbatasan Gaza

Namun, tak hanya perusahaan besar saja yang ikut menjajal kategori inovasi teknologi baru tersebut. Sebab, perusahaan rintisan (startup) yang didirikan oleh mantan karyawan Google, juga diketahui sedang mengembangkan truk otonom.

Dikutip Business Insider, Rabu 18 Mei 2016, startup Otto sedang mengembangkan sensor dan peranti lunak (software) untuk menyulap alias otonom. Otto menyusul perusahaan Jerman, Daimler, yang belum lama ini sesumbar untuk membuat truk tanpa sopir.

Arek Surabaya Kembangkan Aplikasi untuk Jomblo

Menurut laporan Medium Post yang dikutip Business Insider, menuliskan salah satu pendiri Otto, Anthony Levandowski dan Lior Ron, mantan karyawan Google mengatakan, Otto belum lama ini sukses menguji truk otonom di jalanan.

Dalam postingannya, Levandowski mengatakan, kenapa diperlukan truk yang berjalan Sebab, selama ini moda transportasi truk sangat vital dalam distribusi logistik dan barang. Dan, bisa dibilang, ada truk tiap hari yang mengaspal di jalanan. Maka kehadiran truk tanpa sopir ini akan meningkatkan efisiensi transportasi barang, sebab memungkinkan sopir bisa istirahat sejenak sementara truk bisa berjalan sendiri.

Ini yang Bikin Startup RI Bisa Jatuh ke 'Lembah Kematian'

"Maksud visi kami, yaitu keyakinan teknologi berkendara secara mandiri adalah kunci untuk penciptaan transportasi masa depan yang produktif dan berkelanjutan, dan aman," kata dia dalam postingannya.

Selain itu, Levandowski menegaskan, truk otonom bisa mengaspal di jalanan besar dengan aman. Menurut Departement of Transportation Amerika Serikat, truk bertanggung jawab atas 9,5 persen insiden fatal di jalanan. Dalam konteks ini, diharapkan truk otonom bisa menekan angka insiden tersebut.

Meski mengaku sudah berhasil uji coba, tetapi Otto tak berhenti meningkatkan inovasi dan kemampuan truk otonom tersebut.

"Kami berniat meningkatkan kemampuan truk Otto, mengumpulkan data keselamatan untuk menunjukkan manfaat truk otonom ini dan membawa teknologi ini ke setiap sistem jalan raya di Amerika Serikat," ujar Levandowski.

Bicara soal harga, untuk bisa menyulap truk konvensional menjadi truk otonom, Otto mematok biaya US$30 ribu, atau Rp399 juta. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya