VIVA.co.id – Ada berbagai alasan yang membuat orang menjual rumahnya, misalnya ingin pindah ke lokasi yang lebih dekat dengan tempat kerja, atau menginginkan rumah yang lebih luas.
Namun, apa pun niat Anda menjual rumah, memaksimalkan jasa broker atau agen properti lebih disarankan.
Dewasa ini, berbagai platform jual beli rumah memang telah banyak ditawarkan. Apalagi, biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah ketimbang harus membayar agen profesional yang rata–rata meminta komisi dua persen hingga tiga persen dari harga jual.
Coba bayangkan, jika rumah yang dijual seharga Rp1 miliar, agen akan mendapat upah Rp10 juta (jika komisinya satu persen), cukup banyak bukan? Meski begitu, ternyata jasa agen masih sangat disarankan. Apa yang mendasarinya?
1. Tahu harga pasar
Mengetahui harga pasar sebuah rumah di kawasan tertentu yang sesuai memang bukanlah perkara mudah. Namun, tentu saja agen properti mengetahuinya dengan jelas.
Hal itu akan berguna jika Anda ingin menaikkan atau menurunkan harga rumah sesuai dengan kebutuhan. Jika ingin dijual cepat, menurunkan harga sedikit lebih rendah akan sangat berguna.
2. Kenal dengan banyak pembeli potensial
Karena sering melakukan transaksi, agen profesional tentu tahu pembeli potensial sebuah barang properti. Jaringannya yang luas juga sangat membantu dalam menemukan pembeli yang tepat.
Berbeda dengan menyematkan pelang tanda dijual, karena hanya orang-orang tertentu yang lewat daerah tersebut. Apalagi, kebanyakan orang lewat tidak untuk mencari rumah.
3. Lebih ahli
Suatu waktu mungkin ada calon pembeli potensial yang menghubungi Anda karena tertarik dengan iklan yang telah dilihatnya. Namun karena tidak memiliki pengalaman untuk negosiasi, akhirnya Anda tidak bisa meyakinkan calon pembeli untuk membeli rumah tersebut. Hal itu bukan tidak mungkin terjadi.
Seorang agen properti pasti lebih berpengalaman dalam jual beli. Dia akan dapat membantu untuk meyakinkan pembeli potensial untuk membeli rumah Anda.
Masih ragu dengan jasa broker?
Sumber: Rumahku.com
