Saham Teknologi Kerek Penguatan Bursa Wall Street

Bursa Wall Street Amerika Serikat
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat akhir pekan lalu waktu New York, karena terkerek penguatan saham sektor teknologi.

Seperti dikutip dari laman CNBC, Senin, 23 Mei 2016, indeks Dow Jones Industrial Average pulih membukukan keuntungan setelah sebelumnya saham sempat terjatuh di tengah kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga The Fed  yang dilakukan lebih awal.

"Sepertinya pasar hanya melakukan rebound," kata Chuck Self, CEO iSectors.

Harga minyak berjangka Amerika Serikat untuk pengiriman Juni turun 41 sen atau 0,85 persen ke level US$47,75 per barel. Dalam sepekan kemarin, harga minyak berjangka AS menguat tiga persen.

Berdasarkan data ekonomi AS yang dirilis, penjualan rumah pada April naik 1,7 persen menjadi ke tingkat tahunan sebanyak 5,45 juta unit. Data tersebut berdasarkan National Association of Realtors.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan turun mendekati 15,2.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 65,54 poin (0,38 persen) ke level 17.500,94, dengan saham DuPont yang memimpin penguatan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 naik 12,28 poin (0,6 persen) ke level 2.052,32, dipimpin oleh saham sektor teknologi. 

Lima Perusahaan Utama AS Sumbang Kenaikan Bursa Wall Street

Adapun indeks Nasdaq menguat 57,03 poin (1,21 persen) ke level 4.769,56.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 962 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,5 miliar unit saham.

Hasil Pilpres Prancis Membuat Pasar Saham AS Berkilau

Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 1,85 persen.

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021