Harga Minyak Diprediksi Dorong Penguatan Rupiah

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Transaksi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini diperkirakan melanjutkan tren apresiasi, yang dipengaruhi sentimen positif dari penguatan harga minyak mentah dunia.

Rusia-Ukraina Tak Temui Kesepakatan, Rupiah Melemah Lagi Hari Ini

Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, saat ini target batas bawah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ada di level Rp13.620 per dolar AS, sedangkan target batas atas di posisi Rp13.610 per dolar AS.

"Adanya pergerakan positif pada harga minyak mentah dunia, maka kembali memberikan sentimen positif pada laju rupiah yang bisa mengkonfirmasi peluang penguatan lanjutan," kaya Reza, di Jakarta, Jumat, 27 Mei 2016.

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

Menurut Reza, adanya rilis penurunan jumlah cadangan minyak mentah AS telah memberikan sentimen positif pada harga minyak mentah dunia. 

Dengan demikian, kondisi ini berimbas positif pada saham-saham energi global, maka dolar AS bergerak melemah.

Rusia Umumkan Hari Tenang, Rupiah Kembali Menguat

"Sentimen dari rencana The Fed untuk menaikan suku bunga pada Juni atau Juli mendatang dianggap positif untuk memberikan kepastian kepada pelaku pasar," tuturnya.

Pada akhirnya, kata Reza, adanya katalis positif tersebut akan mengurangi tekanan pada rupiah. 

"Sebelumnya kami sampaikan bahwa terbatasnya pelemahan rupiah belum dapat berlanjut," katanya. 

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.309 per Dolar AS

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini masih akan tertekan terhadap dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022