VIVA.co.id – Private equity yang berbasis di Singapura, Northcliff Capital Ltd, melalui mitranya di Indonesia, yaitu Simasindo Intitama, menargetkan dalam lima tahun ke depan menjadi private equity yang besar di Indonesia, dan layak diperhitungkan di mancanegara.
Dikutip dari siaran persnya yang diterima VIVA.co.id, Rabu 1 Juni 2016, Northcliff menyiapkan dana US$200 juta untuk membiayai proyek properti di TB Simatupang, proyek minyak dan gas milik PT Rabu Prabu Energi Tbk.
Simasindo saat ini, tengah mengembangkan dan mengintegrasikan jaringan hotel di seluruh kota-kota besar di Indonesia, seperti Bali, Jakarta, dan kota-kota lainnya untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia. Proyek yang tengah ditangani adalah pembangunan Ratu Prabu 3 yang terdiri dari hotel, apartemen mewah, dan difasilitasi ritel arcade.
CEO Northcliff, Erry Sullistio, menegaskan dia memiliki visi dalam lima tahun ke depan akan menjadi private equty yang besar di Indonesia.
"Strategi yang dijalankan adalah dengan cara blusukan di dalam negeri untuk mencari perusahaan Indonesia yang secara terukur memiliki nilai dan potensi untuk berkembang. Selain itu, Northcliff juga tentunya tidak menutup mata untuk investasi terhadap perusahaan di luar Indonesia," katanya.
Pada tahun ini, pihaknya menargetkan dapat berinvestasi di tiga perusahaan lokal dan menyiapkan dana US$300 juta. Perusahaan yang dilirik tersebut bermain di sektor pelayanan jasa minyak dan gas, properti dan pengembangan, serta infrastruktur.
Dalam lima tahun ke depan, Northcliff mematok target dapat berinvestasi di 10 perusahaan dengan dana investasi yang disiapkan mencapai US$1 miliar. Pada masa mendatang, Northcliff akan melirik bisnis manajemen aset, pelayanan finansial, barang-barang konsumen, perdagangan komoditi, jasa minyak dan gas, serta ladang minyak dan gas.
"Kami akan makin memantapkan posisi kami sebagai salah satu pemain private equity terbaik di Indonesia," kata Erry. (asp)
Pandemi Belum Berakhir, Begini Tips Investasi Apartemen untuk Pemula
Apartemen jadi pilihan investasi. Harga investasi saat pandemi lebih murah tapi dijual dengan harga tinggi.
