Wall Street Masuk Zona Hijau, Terdongkrak Saham Kesehatan

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id – Bursa saham Wall Street ditutup pada zona hijau pada perdagangan Kamis waktu Amerika Serikat (AS). Data ekonomi AS yang baru dirilis membuat sentimen positif pada saham kesehatan, menutupi penurunan sektor energi. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari Reuters, Jumat 3 Juni 2015, indeks Standard & Poor's (S&P) 500 berakhir di level tertinggi dalam tujuh bulan. Sementara itu, indeks teknologi Nasdaq mencetak keuntungan tujuh sesi berturut-turut. 

Investor menunggu data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat waktu setempat. Data itu juga menentukan apakah bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya setelah pertemuan 14-15 Juni mendatang. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Dari data ekonomi yang dirilis Kamis menunjukkan, pengangguran di AS berkurang, karena banyak perusahaan swasta yang mempekerjakan karyawan baru pada Mei lalu. Kondisi ini memperkuat proyeksi bahwa ekonomi AS akan menguat pada kuartal kedua.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 48,89 poin, atau 0,27 persen, ke level 17.838.56, S&P 500 naik 5,93 poin, atau 0,28 persen, ke 2.105,26 dan Nasdaq Composite IXIC terangkat 19,11 poin, atau 0,39 persen, ke level 4.971,36.

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

Setelah mengawali kinerja buruk pada 2016, saham sektor kesehatan telah kembali pulih lima persen sejak pertengahan Mei dan sekarang ada di wilayah positif. Tujuh dari 10 sektor S&P berakhir lebih tinggi, namun saham energi SPNY menjadi pemain terburuk, jatuh 0,3 persen.

Menurut data Thomson Reuters, sekitar 6,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdagangan Kamis, di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sekitar tujuh miliar saham. 

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021