Penguatan Rupiah Masih Dibayangi Sentimen Negatif

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pada akhir pekan ini mengalami penguatan. 

Rusia Umumkan Hari Tenang, Rupiah Kembali Menguat

Berdasarkan data Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Jumat 3 Juni 2016, rata-rata dolar AS dipatok sebesar, Rp13,612, menguat dari perdagangan kemarin yang dipatok Rp13.695. 

Selama satu pekan ini, rupiah terus berfluktuasi. Setelah sempat menguat pada Selasa 31 Mei lalu, di level Rp13.615 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya, rupiah melemah berturut-turut pada Rabu dan Kamis lalu, hingga level Rp13.695 per dolar. 

Invasi Rusia Masih Terus Berlanjut, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Meskipun mengalami penguatan, rupiah dinilai masih dibayang-bayangi pelemahan. Investor masih merespons negatif keputusan lembaga pemeringkat Standard & Poor's yang belum meningkatkan rating utang Indonesia.

Selain itu, fluktuasi harga minyak juga bisa berdampak negatif pada laju rupiah. 

Dibayangi Sentimen Negatif, Rupiah Melemah

"Masih belum ada sentimen yang cukup positif, sehingga membuat laju rupiah kembali melanjutkan pelemahannya," ujar Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada kepada VIVA.co.id. (asp)

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

Rupiah menguat sebesar 0,35 persen ke posisi Rp14.295 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.341 per dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022