- Antara/ Adnan
VIVA.co.id – Fenomena La Nina diperkirakan akan terjadi di Indonesia hingga November nanti. Saat fenomena ini berjalan, curah hujan di atas normal akan terjadi.
Daerah-daerah yang diprediksi mengalami curah hujan Atas Normal pada periode musim kemarau sepanjang Juli, Agustus, September, yaitu Sumatera Utara bagian Barat, Sumatera Barat bagian Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa bagian Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua.
"Perlu diwaspadai terjadinya fenomena La Nina yang dalam hal ini memungkinkan beberapa daerah mengalami periode musim kemarau dengan sifat hujan Atas Normal (kemarau basah) dan periode musim hujan dengan curah hujan tinggi yang dapat berpotensi menimbulkan banjir," tulis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat 3 Juni 2016.
Namun, BMKG mencatat, La Nina memungkinkan adanya efek positif, yaitu terjadinya kemarau basah terhadap sektor pertanian. Hal ini meningkatnya luas lahan tanam dan produksi padi.
"Namun perlu diwaspadai munculnya serangan hama penyakit tanaman pada kondisi tanah yang lembab. Sementara dampak negatif dari kemarau basah di antaranya menurunnya hasil produksi beberapa komoditas perkebunan seperti tembakau, tebu, dan teh serta tanaman hortikultura lainnya,” tulis BMKG.
Adapun dampak positif lain dari La Nina, yaitu hangatnya suhu muka laut yang meningkatnya tangkapan ikan tuna. Tapi kondisi ini kurang begitu menguntungkan bagi para petambak garam.
Awal Mei, 26 Provinsi Diprediksi Bakal Diguyur Hujan
BMKG memprakirakan hujan lebat berpotensi mengguyur sejumlah wilayah, termasuk kota besar, di 26 provinsi Indonesia pada hari pertama Mei, Rabu.
