VIVA.co.id – Komisi X DPR RI masih kekeuh menolak pemangkasan anggaran Kemendikbud pada APBN 2017. Bahkan, jika tidak ada kesepakatan Kemendikbud menggunakan anggaran APBN 2016.
"Kita minta Kemendikbud agar bisa meyakinkan Menkeu dan Kepala Bappenas bahwa anggaran Bidang Pendidikan perlu ditambah bukan dikurangi," ujar Ferdiansyah, Wakil Ketua Komisi X DPR RI di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Juni 2016.
Ferdiansyah yang ditemui usai memimpin rapat kerja dengan Mendikbud Anis Baswedan itu mengungkapkan berdasarkan data Kemendikbud saat ini terdapat 1300 sekolah yang rusak. Baik ringan, sedang hingga berat atau ambruk.
Jika anggaran Kemendikbud dipangkas dia khawatir sekolah-sekolah yang rusak tersebut tidak bisa diperbaiki. Ini artinya bisa mengganggu proses belajar-mengajar yang seharusnya dilakukan para siswa dan guru di sekolah-sekolah tersebut.
Seperti diketahui usulan pagu indikatif Kemendikbud dalam RAPBN 2017 sebesar Rp38,583 triliun. Ini lebih rendah dibanding RAPBN 2016 yang mencapai Rp53,170 triliun. Selisihnya mencapai Rp14,586 triliun atau 27,43 persen.
"Logika anggaran jika tidak mencapai kata sepakat antara pemerintah dengan DPR, maka kembali atau menggunakan anggaran tahun sebelumnya atau 2016," ujar Ferdiansyah yang juga anggota Fraksi Partai Golkar ini. (Webtorial)
Ada Proyek Ibu Kota Baru, Sri Mulyani Jaga Defisit APBN Sesuai Target
Sri Mulyani mengatakan, defisit APBN maksimum 3 persen mulai tahun 2023 akan diupayakan tetap terjaga.
