Sapi Riset Kemenristek Bisa Kurangi Impor 20 Persen

Sapi
Sumber :

VIVA.co.id –  Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M.Nasir mengatakan, kementeriannya sudah mengembangkan riset sapi dalam negeri.

Mentan SYL Dorong Provinsi Sulsel Jadi Sentra Sapi Potong Nasional

Nasir mengatakan, lebih mudah mengembangkan riset sapi lokal dibanding luar negeri, karena harus menyesuaikan cuaca. Sapi-sapi itu adalah sapi Bali, Madura, dan Sumba.

"Ada satu riset tentang penyiapan sapi, di mana sapi ini diharapkan kalau kita kembangkan betul dan kita aplikasikan itu lima tahun, saya yakin mengurangi impor 15 sampai 20 persen lima tahun ke depan. Tetapi, ini harus bersama-sama," kata Nasir, di Istana Negara, Jakarta, Senin 20 Juni 2016.

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Riset ini dimulai pada 2010. Sehingga, tahun ini sudah bisa dilihat hasilnya. Hanya, memang belum langsung menutupi kuota impor hingga 20 persen tadi.

"Paling tidak, tiga tahun sampai lima tahun. Karena sekarang diinseminasi, tahun depan baru lahir. Lahir kan, tiga empat tahun. Tahun kelima baru bisa panen," katanya.

Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi Tembus Rp140 Ribu per Kg

Ia menjelaskan, untuk sapi Bali risetnya sudah ada dari beratnya rata-rata 250 kilogram (kg), bisa sampai 500 kg untuk satu ekor.

"Kalau sapi Sumba, yang rata-rata 250 kg sampai 300 kg itu sekarang sudah kami kembangkan menjadi 700 sampai satu ton. Ini yang sudah ada. Ini sudah kami SNI (standar nasional Indonesia), mudah-mudahan segera keluar. Ini akan memenuhi kebutuhan swasembada daging," jelasnya.

Saat ini, lanjut dia, pengembangan ini sudah menyebar ke berbagai wilayah. Seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi. Namun, untuk pengembangannya, saat ini yang terbesar ada di Sulawesi Selatan.

"Sudah kami kembangkan di Makassar yang paling besar, di Enrekang, Sulawesi Selatan. Itu ada di lahan 250 hektare kami siapkan 1.000 ekor agar ke masyarakat lebih cepat," jelasnya.

Dengan hasil riset sapi ini, Nasir mengatakan, mendapat respons positif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, dalam waktu dekat Jokowi akan mengunjungi lokasi tersebut.

"Dia akan meninjau lokasi, tempat risetnya kayak apa, dan dia mau lihat sapi yang sudah jadi kayak apa. Diharapkan, kalau arahan Presiden oke, nanti akan kami sebarkan," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya