Mendekati Referendum Uni Eropa, Harga Minyak Naik

ilustrasi pompa minyak.
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson/Files

VIVA.co.id – Harga minyak naik tiga persen pada awal perdagangan Senin atau Selasa WIB, setelah selama dua hari berturut-turut berada di level tertinggi. Hal ini menyusul hasil polling yang memperlihatkan bahwa kemungkinan Inggris sangat kecil meninggalkan Uni Eropa, demikian dilansir dari Reuters, Selasa, 21 Juni 2016. 

Harga Minyak Dunia Sempat Tembus Rekor US$130 per Barel

Pelaku pasar mengatakan, Inggris keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit (Brexit) dapat memengaruhi Eropa. Sebuah jajak pendapat Reuters juga menunjukkan jumlah stok minyak mentah AS kemungkinan turun 1,9 juta barel pekan lalu. 

Meski demikian, minyak mentah berjangka naik setelah tiga jajak pendapat menjelang pemungutan suara pada Kamis di Inggris. Para pedagang mengatakan jika Inggris keluar dari Uni Eropa maka bisa menyebabkan gejolak ekonomi ke Eropa dan di luar.

Harga Minyak WTI Tembus US$116,5 per Barel, Level Tertinggi Sejak 2008

Kontrak bulan depan harga minyak mentah berjangka Brent Agustus, ditutup naik US$1,48, atau 3 persen menjadi  US$50,65 per barel. 

Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) menguat US$1,39, atau 2,9 persen menjadi US$49,37 per barel untuk Juli bulan depan. Para analis mengatakan harga minyak harus tetap teguh selama sebagai Inggris tetap berada di UE.

Rusia Serang Ukraina, Harga Minyak Dunia Tembus US$100 per Barel
Ladang minyak/Ilustrasi.

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

Harga minyak jatuh lebih dari lima persen ke level terendah dalam hampir dua minggu pada akhir perdagangan Senin.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022