Komisi IV Minta Pemerintah Stop Impor Jeroan Sapi dari LN

Anggota Komisi IV DPR, Hermanto
Sumber :

VIVA.co.id – Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto meminta pemerintah untuk menyetop impor jeroan sapi dari luar negeri.

DPR Setujui Pagu Indikatif Kemensos 2021 Sebesar Rp62,024 Triliun

Sebab, menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah mundur pemerintah di sektor pertanian dan perdagangan.

"Impor Jeroan itu merugikan peternakan rakyat, berdampak negatif terhadap kesehatan serta dapat merendahkan martabat bangsa karena pada kenyataannya jeroan sapi di luar negeri dikonsumsi sebagai pakan ternak dan hewan peliharaan," kata Hermanto saat dihubungi, Jumat 22 Juli 2016.

Demokrat: Jika RUU HIP Bertujuan Mulia, Enggak Mungkin Rakyat Bereaksi

Prinsipnya, politisi PKS ini setuju dengan rencana pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi hingga mencapai Rp80.000 per kilogram.

Namun, bukan dengan cara mengimpor jeroan yang diharapkan menjadi alternatif bagi masyarakat menengah ke bawah yang tidak dapat membeli daging sapi.

Tidak Virtual DPR Rapat dengan Menhan Prabowo dan Panglima TNI

"Artinya masyarakat digiring untuk mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Tentu ini cara berfikir jangka pendek dan bukan terobosan kebijakan yang diharapkan untuk mengatasi gejolak kenaikan harga daging sapi," jelasnya.

Oleh karena itu, Hermanto memberikan solusi untuk mengatasi fenomena kenaikan harga daging sapi yang terus merangkak naik. Yaitu, dengan mendorong pemerintah untuk melanjutkan program swasembada daging sapi, pengembangan peternakan rakyat, dan memperbaiki sisi permintaan (demand) dari masyarakat.

"Kebijakan yang digulirkan harus komprehensif, yaitu tidak hanya sisi supply-nya saja yang dibenahi, tapi demand-nya juga perlu diperhatikan. Misalnya, adanya beragam substitusi daging sapi yang sehat dan bergizi, seperti daging ayam, telur atau komoditas lainnya. Atau program diversifikasi melalui swasembada protein karena sumber protein bukan hanya dari daging sapi tetapi juga bisa dari ikan atau lainnya," ujarnya.

Dalam hal perbaikan dari sisi demand, Hermanto mengambil contoh perilaku konsumen, misalnya, saat datangnya bulan Ramadan. Seharusnya terjadi penurunan konsumsi karena puasa, namun demand daging malah meningkat.

"Kementerian Pertanian dapat bekerjasama dengan MUI misalnya, untuk menyadarkan masyarakat dalam menghadapi datangnya bulan Ramadhan, sehingga sisi demand (permintaan) akan daging sapi juga menjadi lebih baik," katanya.   (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya