Reshuffle Kabinet Bikin Investor Ramai Borong Rupiah

Teller menghitung uang Rupiah di Bank BJB, Depok, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Momentum pergantian kabinet oleh Presiden Joko Widodo berhasil memberikan angin segara bagi pergerakan rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat. Sentimen positif tersebut sepertinya akan berlanjut sehingga rupiah dapat bergerak maju.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan resuffle membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi beli terhadap rupiah. Sebab, kembali hadirnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, direspon positif oleh para pelaku pasar sehingga mampu mengantarkan penguatan rupiah.
 
"Diharapkan momentum penguatan ini masih dapat berlanjut hingga rupiah dapat bergerak mematahkan tren sideways (datar) selama ini dengan bergerak Rp13.155 hingga Rp13.090," kata dia di Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016.
 
Selain itu, Reza juga menyampaikan, laju dolar yang mampu berbalik arah membuat poundsterling dan euro bergerak terbatas pada perdagangan kemarin jelang diadakannya pertemuan rapat Bank Sentral Amerika Serikat.
 
"Perkiraan suku bunga yang masih diprediksi tetap, membuat dolar bergerak menguat dengan adanya momentum ini," tuturnya.
Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global
 
Walau demikian jelang akhir perdagangan, penguatan kian terbatas. Hal ini karena adanya sentimen dari dalam negeri, seperti perombakan kabinet membuat rupiah bergerak menguat beriringan dengan penguatan dolar sebelumnya.
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
 
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016