Malam Langit Gelap, Saatnya Lihat Galaksi Bima Sakti

Ketua Lapan, Thomas Djamaluddin menjelaskan momen Malam Langit Gelap di kantor Lapan, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (5/08/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengajak seluruh masyarakat Indonesia menikmati 'Malam Langit Gelap' (Dark Sky Night) pada Sabtu malam besok, 6 Agustus 2016 pada pukul 20.00-21.00 WIB. Ada fenomena menarik di langit pada momentum tersebut.

Malam Langit Gelap merupakan bagian dari peringatan Hari Keantariksaan yang jatuh pada 6 Agustus. Hari Keantariksaan ditetapkan sejak 2013 sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin menyatakan, Malam Langit Gelap merupakan malam saat masyarakat bisa menikmati malam bertabur bintang. Caranya, cukup dengan mematikan semua lampu yang ada di luar ruangan.

"(Matikan lampu) di teras, di luar rumah, di jalan, dimatikan. Setidaknya selama satu jam, agar supaya publik bisa merasakan pengaruh polusi cahaya (terhadap langit)" ujar Thomas dalam pemaparannya di kantor Jakarta, Kamis 5 Agustus 2016.

Dengan demikian, kata Thomas, masyarakat bisa membedakan kondisi langit malam setelah dan sebelum lampu dimatikan.

Maroko Masuk dalam 5 Besar Negara Terkaya di Afrika

Jebolan doktor Departemen Astronomi Universitas Kyoto Jepang ini menyatakan, dewasa ini cahaya bintang kalah dengan cahaya lampu yang menyala, apalagi cahaya di ibu kota. Tapi, banyak yang tidak menyadari efek  'cahaya buatan'.

"Kita ingin mengajak, kita semua peduli, cahaya kota jadi pengganggu. Masyarakat hanya tahu polusi udara, sampah dan tidak tahu polusi cahaya," tegas Thomas.

Profesor riset astronomi dan astrofisika Lapan itu menyatakan, saat Malam Langit Gelap nanti, maka akan nampak Galaksi Bima Sakti dengan ratusan miliar bintang membentang dari utara ke selatan.

Kemudian, akan nampak rasi Angsa atau Cygnus di langit utara dengan segitiga Musim Panas atau Summer Triangle.  Tiga bintang terang di sekitar Rasi Angsa yaifu Vega, Deneb, dan Altair.

Sementara di langit selatan, terlihat rasi Layang-Layang atau Salib Selatan atau (Crux) yang biasa digunakan sebagai penunjuk arah selatan.

"Demikian juga rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang Antares persis di atas kepala," kata Thomas.

Sehubungan dengan itu, Thomas menuturkan, musim kemarau yang terjadi pada Agustus berpeluang tinggi untuk mengamati langit cerah bertabur bintang. Beruntungnya lagi, Planet Mars, planet bercincin Saturnus bersanding dengan bintang raksasa merah Antares juga bisa dinikmati pada Malam Langit Gelap.

Ajak Warga Sumut Sukseskan PON 2024, Usung Tagline 'Apa yang Kau Bisa Mainkan'
PYCH binaan BIN menggelar berbagai kegiatan

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

Papua Youth Creative Hub (PYCH) binaan Badan Intelijen Negara (BIN) terus menggelar berbagai kegiatan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat di berbagai desa Papua.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024