Target Tax Amnesty Dikritik Sulit Tercapai

Ilustrasi/Kebijakan Tax Amnesty.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Target tambahan penerimaan negara yang berasal dari program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty sebesar Rp165 triliun dinilai kalangan pengusaha akan sulit dicapai oleh pemerintah. Potensi dana yang masuk, baik itu melalui deklarasi maupun repatriasi memang terbilang cukup besar.

Lapor Pajak Secara Jujur Bisa Cegah Sanksi Usai Tax Amnesty

Namun, tidak akan dapat mencapai target. Demikian menurut penilaian Chief Executive Officer MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.

"Dana yang masuk lumayan banyak, dan tentu yang disetorkan kepada kas negara juga lumayan. Tapi itu tidak akan sampai Rp165 triliun," ujar Hary saat ditemui di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat 5 Agustus.

Program kebijakan tax amnesty, ditegaskan Hary, memamg secara kasat mata akan meningkatkan penerimaan pajak. Dampaknya, kekurangan penerimaan pajak di kas keuangan negara dalam beberapa tahun terakhir pun dapat diminimalisir.

Namun, penerimaan pajak reguler tercatat selama ini realisasinya terus menurun. Maka dari itu, pemerintah pun perlu mencari alternatif lain untuk menggenjot penerimaan pajak ke depan.

"Tetapi apapun yang masuk, itu tambahan untuk negara dan bisa untuk pembangunan," jelasnya.

Menurut dia, para wajib pajak (WP), baik itu WP orang pribadi maupun WP badan akan lebih meminati program tax amnesty di tiga bulan pertama. Ini pun bisa menjadi stimulus, untuk mendongkrak penerimaan pajak pada tahun 2016.

Jokowi Bakal Buka Farewell Amnesti Pajak Sore Ini

(ren)

Peserta Tax Amnesty Periode II di Kantor Pusat Ditjen Pajak.

Jelang Berakhir, Peserta Tax Amnesty Tembus 14 Ribu

Sabtu dan Minggu, kantor Ditjen Pajak tetap buka layani tax amnesty.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2017